PSSI Kalah Cepat, Roberto Donadoni Resmi ke Spezia Bukan Timnas Indonesia

PSSI Harus Bergerak Lebih Cepat

Kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi federasi sepak bola Indonesia. Dalam perekrutan pelatih di level dunia, kecepatan dan ketegasan menjadi kunci utama. Dunia sepak bola modern bergerak cepat, dan klub-klub profesional tidak ragu mengambil keputusan dalam hitungan hari.

Kini, PSSI harus segera beralih pada daftar kandidat yang tersisa. Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya telah menegaskan bahwa pihaknya sudah mengantongi lima nama pelatih untuk menggantikan Patrick Kluivert. Meski belum diungkap ke publik, nama-nama tersebut diyakini berasal dari latar belakang Eropa dan Asia dengan rekam jejak cukup kuat.

Publik pun menanti siapa sosok yang akan dipercaya menahkodai Timnas Indonesia berikutnya. Setelah batalnya Donadoni, tekanan terhadap PSSI semakin besar, apalagi setelah kegagalan di beberapa turnamen terakhir yang memunculkan desakan agar federasi lebih tegas menentukan arah pembangunan tim nasional.

Publik Masih Punya Harapan

Kendati kehilangan Donadoni, publik sepak bola Indonesia belum kehilangan harapan sepenuhnya. Masih ada beberapa nama pelatih top yang diyakini sedang dalam radar PSSI. Dengan pengalaman dan dukungan finansial yang kini lebih kuat, federasi diyakini dapat menarik pelatih berpengalaman asal Eropa atau Amerika Selatan untuk memimpin Garuda.

Ke depan, keputusan cepat dan strategi komunikasi yang solid akan sangat menentukan arah masa depan Timnas. Situasi Donadoni menjadi contoh bahwa di dunia sepak bola profesional, waktu bisa menjadi musuh terbesar.

Kini, fokus publik tertuju pada langkah lanjutan PSSI—apakah mereka bisa membalikkan keadaan dan menghadirkan sosok yang benar-benar mampu membawa Timnas Indonesia ke level lebih tinggi, atau justru kembali kehilangan momentum.