Pelatih Mali Ungkap Fakta Mengejutkan soal Timnas U22, Pujian untuk Ivar Jenner Jadi Sorotan
- Kitagaruda
Meskipun mengakui adanya potensi dalam kubu Indonesia, Diawara menegaskan bahwa Mali unggul dalam aspek yang paling menentukan, yaitu fisik. Dalam berbagai duel, terutama duel udara, pemain Indonesia terlihat kesulitan melepaskan diri dari tekanan. Gol pertama Mali bahkan tercipta dari situasi bola atas yang dimenangkan dengan mudah oleh pemain mereka, menunjukkan betapa besar perbedaan kekuatan fisik di antara kedua tim.
Beberapa kali pemain Indonesia harus kehilangan bola karena kalah dorong ketika mencoba mempertahankan penguasaan. Kondisi ini bukan hanya mempengaruhi pertahanan, tetapi juga berimbas pada transisi serangan. Setiap upaya membangun serangan sering terhenti karena pemain Indonesia tidak mampu menahan pressing Mali. Hal ini membuat alur permainan terganggu dan peluang yang tercipta menjadi sangat terbatas.
Dari sisi taktik, para pemain sebenarnya mencoba menjalankan instruksi dengan disiplin. Namun perbedaan kekuatan tubuh membuat strategi tidak berjalan optimal. Mali memanfaatkan setiap duel dengan sangat efektif dan itu menjadi pembeda utama yang sulit ditutupi dalam pertandingan.
Timnas Indonesia U22 sendiri dipastikan akan kembali menghadapi Mali dalam rangkaian persiapan menuju SEA Games 2025. Pertemuan berikutnya akan menjadi momen penting untuk mengukur seberapa besar perkembangan skuad Indra Sjafri, terutama dalam aspek yang diakui sebagai kelemahan yaitu fisik.
Menariknya, meski menghadapi tekanan berat dan kekalahan telak, para pemain Indonesia tetap menunjukkan perkembangan mental positif. Beberapa pemain terlihat lebih berani membawa bola ke area lawan meski dikawal ketat. Keberanian ini menjadi sinyal bahwa mereka mulai terbiasa menghadapi lawan dengan intensitas tinggi yang bisa menjadi modal berharga di masa mendatang.
Pelatih Mali bahkan menyebut bahwa Indonesia adalah tim yang menarik dan memiliki kekuatan. Ia mengaku sudah mengetahui cara menghadapi kekuatan tersebut sehingga skuatnya bisa mengantisipasi dengan lebih baik di laga ini. Komentar ini menunjukkan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi taktik yang patut diperhitungkan, hanya saja perlu disertai peningkatan dalam kondisi fisik agar mampu bersaing secara lebih kompetitif.
Ke depan, evaluasi terbesar bagi Indonesia adalah memperbaiki ketahanan fisik, kemampuan duel, dan efektivitas dalam situasi bola udara. Tantangan ini dapat menjadi bahan kerja penting bagi staf pelatih untuk mempersiapkan tim secara menyeluruh menjelang turnamen besar seperti SEA Games. Jika aspek fisik dapat dibenahi, struktur permainan yang sudah diapresiasi oleh lawan dapat menjadi fondasi kuat untuk performa yang lebih stabil.