Bukan Negara Penghasil, Tapi Kopi Turkiye Masuk Warisan Budaya Dunia, Kenapa?

Bukan Negara Penghasil, Tapi Kopi Turkiye Masuk Warisan Budaya Dunia, Kenapa?
Sumber :
  • courier.unesco.org

Gadget – Pada Jumat, 5 Desember 2025, Pusat Kebudayaan Turkiye di Indonesia merayakan Turkish Coffee Day peringatan tahunan yang bertujuan memperkenalkan warisan budaya takbenda dunia: kopi Turkiye. Meski Turkiye bukan produsen biji kopi, tradisi penyajiannya yang unik dan kaya makna telah diakui oleh UNESCO sejak 2013 sebagai bagian dari Intangible Cultural Heritage of Humanity.

5 Prompt Gemini AI Galaxy S25 FE Bikin Foto Auto Level Up Seketika!

Namun, apa sebenarnya yang membuat kopi Turkiye begitu istimewa hingga layak mendapat pengakuan global? Mengapa minuman hitam pekat ini lebih dari sekadar kafein melainkan simbol pertemuan, dialog, dan kebersamaan yang telah bertahan selama lebih dari 500 tahun?

Artikel ini mengupas tuntas sejarah, teknik penyeduhan, makna sosial, dan hubungan budaya kopi Turkiye dengan Indonesia, negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia.

Jangan Ketinggalan! Jadwal Live Voli SEA Games 2025, Indonesia Buru Emas ke-4 Beruntun

Bukan Produsen, Tapi Ahli Menyeduh: Sejarah Kopi Turkiye Sejak Abad ke-16

Kopi pertama kali tiba di Turkiye pada abad ke-16, dibawa dari Yaman pintu gerbang kopi dunia pada masa itu ke ibu kota Kekaisaran Ottoman, Konstantinopel (kini Istanbul). Meski tidak memiliki perkebunan kopi sendiri, masyarakat Ottoman dengan cepat mengadopsi dan mengembangkan tradisi penyeduhan yang khas, yang kemudian menyebar ke seluruh Eropa.

2 Peserta Siksorogo Lawu Ultra Meninggal, Ini Penyebab Kematian di Siksorogo Lawu Ultra

Yang menarik, kedai kopi pertama di dunia justru dibuka di Istanbul pada 1555, jauh sebelum London atau Paris. Tempat ini bukan sekadar warung minum, melainkan ruang publik intelektual tempat para penyair, cendekiawan, dan warga biasa berdiskusi tentang politik, filsafat, hingga urusan keluarga.

“Pada masa Ottoman, kedai kopi menjadi pusat pertukaran ide,” jelas Duta Besar Turkiye untuk Indonesia, Talip Küçükcan, dalam perayaan Turkish Coffee Day. “Tradisi ini bahkan menginspirasi lahirnya coffeehouse culture di Eropa pada abad ke-17–18.”

Lebih dari Minuman: Kopi Turkiye sebagai Ritual Sosial

Di Turkiye, minum kopi bukan aktivitas cepat seperti menyesap espresso di kedai modern. Ini adalah ritual yang melambatkan waktu.

Biasanya, kopi disajikan bersama orang terdekat keluarga, sahabat, atau tamu istimewa. Percakapan yang mengiringinya bisa berlangsung puluhan menit hingga berjam-jam, menyinggung topik apa saja: dari gosip tetangga hingga isu geopolitik.

Halaman Selanjutnya
img_title