Bukan Mistis, Ini Penyebab Mata Mengantuk Berat saat Maghrib, Ternyata Pemicunya...

Bukan mistis, Ini Penyebab Mata Mengantuk Berat saat Maghrib, Ternyata Pemicunya...
Sumber :
  • Illustrasi Mengantuk

Gadget – Rasa kantuk yang muncul secara tiba-tiba saat Maghrib kerap dianggap sebagai fenomena mistis oleh sebagian masyarakat. Namun dalam perspektif medis dan fisiologis, kondisi ini memiliki penjelasan yang rasional dan dapat dijelaskan secara ilmiah.

Banyak yang Salah Paham, Ini Penjelasan Lengkap Soal Telur dan Kolesterol

Mengantuk berat di waktu senja umumnya berkaitan dengan cara tubuh mengatur energi, hormon, dan ritme biologis sepanjang hari. Berikut beberapa faktor yang paling sering menjadi pemicu kondisi tersebut.

Penurunan alami energi dalam ritme sirkadian

Mau Langsing Tanpa Ribet? Coba 10 Tips Mudah Ini

Tubuh manusia bekerja mengikuti ritme sirkadian, yaitu jam biologis internal yang mengatur siklus tidur dan bangun. Ritme ini tidak hanya aktif di malam hari, tetapi juga mengalami fluktuasi di siang dan sore hari.

Pada banyak orang, penurunan kewaspadaan terjadi pada dua periode, yakni setelah makan siang dan menjelang malam. Waktu Maghrib sering berada di fase transisi ini, sehingga tubuh mulai mengirim sinyal kantuk meski malam belum sepenuhnya tiba.

Rogbid Rowatch D3: Smartwatch Rp2 Jutaan yang Makin Canggih dengan Fitur EKG dan Tekanan Darah Lebih Akurat

Akumulasi kelelahan fisik dan mental

Aktivitas sejak pagi membuat tubuh dan otak terus menghabiskan energi. Tanpa jeda istirahat yang cukup, kelelahan akan terakumulasi hingga sore hari.

Kondisi ini umum dialami pekerja, pelajar, maupun pengguna perangkat digital yang beraktivitas panjang. Saat energi mulai menurun, mata menjadi berat dan konsentrasi menurun, terutama di jam-jam senja.

Perubahan hormon menjelang malam

Menjelang malam, tubuh mulai meningkatkan produksi melatonin, hormon yang berperan dalam memicu rasa kantuk. Meski produksi puncaknya terjadi di malam hari, peningkatan awal bisa mulai terasa sejak sore.

Perubahan hormon ini merupakan proses alami tubuh untuk bersiap memasuki waktu istirahat. Pada sebagian orang, responsnya lebih kuat sehingga rasa mengantuk muncul lebih cepat.

Pola tidur yang tidak konsisten

Kurang tidur atau jam tidur yang tidak teratur akan memperkuat rasa kantuk di sore hari. Tubuh yang tidak mendapatkan waktu pemulihan cukup di malam hari cenderung mencari kompensasi energi di waktu-waktu tertentu.

Akibatnya, rasa mengantuk bisa muncul lebih berat saat Maghrib, meski aktivitas belum selesai.

Pola makan yang memengaruhi energi

Makan siang atau camilan sore dengan kandungan gula dan karbohidrat sederhana tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti penurunan energi.

Saat kadar gula darah turun, tubuh merespons dengan rasa lemas dan kantuk. Efek ini sering terasa beberapa jam setelah makan, termasuk menjelang Maghrib.

Kurangnya paparan cahaya alami

Cahaya memiliki peran penting dalam menjaga kewaspadaan. Saat matahari mulai terbenam, intensitas cahaya alami menurun, dan otak menerima sinyal bahwa hari hampir berakhir.

Kondisi pencahayaan yang redup, terutama di dalam ruangan, dapat mempercepat rasa kantuk. Tubuh secara alami menyesuaikan diri dengan perubahan cahaya tersebut.

Minimnya aktivitas fisik di sore hari

Duduk terlalu lama tanpa pergerakan dapat memperlambat sirkulasi darah dan menurunkan tingkat energi. Jika sepanjang sore tubuh kurang bergerak, rasa kantuk cenderung muncul lebih kuat.

Aktivitas fisik ringan seperti berjalan sebentar atau peregangan dapat membantu menjaga aliran darah dan mengurangi rasa berat di mata.

Faktor psikologis dan kebiasaan turun-temurun

Selain faktor biologis, sugesti budaya juga dapat memengaruhi persepsi tubuh. Keyakinan bahwa waktu Maghrib identik dengan rasa lelah atau kantuk dapat memperkuat sensasi tersebut secara psikologis.

Meski demikian, faktor ini bukan penyebab utama, melainkan pelengkap dari proses fisiologis yang sudah terjadi.

Memahami posisi rasa kantuk saat Maghrib

Mengantuk saat Maghrib bukanlah tanda gangguan kesehatan maupun fenomena mistis. Kondisi ini merupakan hasil interaksi antara ritme biologis, kelelahan harian, hormon, dan lingkungan.

Dengan memahami penyebabnya secara rasional, rasa kantuk tersebut dapat dikelola dengan penyesuaian pola tidur, aktivitas, dan gaya hidup sehari-hari. Pendekatan ini membantu tubuh tetap seimbang tanpa perlu mengaitkannya dengan hal-hal di luar penjelasan ilmiah.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget