Fakta Genghis Khan yang Tiduri Banyak Wanita: Sebabkan Jutaan Orang Warisi DNA-nya Hingga Kini
- Canva
Perjuangan Menyatukan Mongolia
Genghis Khan memiliki sahabat karib bernama Jamukha dari suku Jadaran, yang juga merupakan saudara angkatnya. Bersama Jamukha, Khan berhasil merebut kembali haknya atas suku Borjigin dan menyatukan bangsa Mongolia dalam satu perserikatan.
Dengan berjalannya waktu, wilayah kekuasaan Khan semakin luas. Ia berhasil menggabungkan banyak suku dengan menghancurkan musuh-musuhnya. Namun, kemudian Jamukha dan ayahnya, Wang Khan, menjadi musuh besar Khan. Mereka sering mengadu domba Khan dengan suku-suku lainnya.
Setelah mengatasi musuh-musuhnya dan melaksanakan pesan almarhum ayahnya, Khan berhasil membalaskan kematian nenek moyangnya yang dibunuh oleh kerajaan Jin. Genghis Khan kemudian diangkat menjadi Khan dengan gelar Jenghis Khan, yang artinya "Khan dari Segala-galanya".
Genghis Khan banyak meraih kesuksesan dalam memimpin invasi pasukannya. Ia menaklukkan kerajaan Jin yang sekarang merupakan Beijing, kerajaan Khawarizmi, wilayah Arab, Asia Barat, hingga wilayah yang kini dikenal sebagai Rusia.
Akhir Hayat
Genghis Khan meninggal dunia dalam perjalanan saat memimpin pasukannya. Kematiannya dirahasiakan oleh panglima setianya sampai musuh berhasil ditaklukkan. Kuburannya juga dirahasiakan agar tidak dirusak oleh orang lain.
Kekuasaan Mongol diwariskan kepada putra ketiganya, Ogodai Khan, yang dikenal karena keahliannya dalam bernegosiasi, memimpin negara, dan sifatnya yang tidak sombong.
Pria Tersubur dengan Jutaan Garis Gen
Yang menarik, jutaan orang di dunia diketahui mewarisi gen dari Genghis Khan. Sebagaimana dikutip dari laman Tempo yang terbit pada 2015, Genghis Khan yang meninggal pada usia 65 tahun dikenal sangat subur secara seksual.
Fakta ini terungkap dari penelitian Chris Tyler-Smith, seorang pakar genetika evolusi dari Wellcome Trust Sanger Institute di Hinxton, Inggris.
Dalam artikel ilmiah yang diterbitkan pada 2003, Tyler-Smith menemukan bahwa 8 persen pria dalam 16 populasi di Asia, serta 0,5 persen pria di seluruh dunia, berbagi urutan kromosom Y yang nyaris identik.
Variasi genetik dalam DNA ini menunjukkan bahwa garis keturunan mereka dimulai sekitar 1.000 tahun lalu di Mongolia.
Dengan demikian, pengaruh Genghis Khan tidak hanya terbatas pada penaklukan wilayah, tetapi juga pada warisan genetik yang terus berlanjut hingga kini.