Pasokan Bitcoin Hampir Habis: Apa Dampaknya bagi Harga dan Investor?

Pasokan Bitcoin Hampir Habis: Apa Dampaknya bagi Harga dan Investor?
Sumber :
  • Diskominfo Bandung

Menurut proyeksi, 99 persen Bitcoin akan sudah ditambang pada tahun 2035. Namun, sisa terkecil (disebut “satoshi”) baru akan sepenuhnya tercipta sekitar tahun 2140. Hal ini menjadikan Bitcoin sebagai aset yang semakin langka seiring berjalannya waktu.

Bitcoin yang Hilang: Pasokan Sebenarnya Lebih Sedikit

Berapa Banyak Bitcoin yang Benar-Benar Beredar?

Meskipun sudah ditambang 19,6 juta BTC, tidak semuanya bisa digunakan. Banyak Bitcoin yang hilang secara permanen, misalnya karena pemilik lupa kata sandi dompet digital, kehilangan akses, atau koin dimiliki oleh pengguna awal yang tak pernah lagi mengaksesnya.

Riset dari Chainalysis dan Glassnode memperkirakan bahwa antara 3 juta hingga 3,8 juta BTC telah hilang selamanya. Bahkan, alamat yang diyakini milik Satoshi Nakamoto sendiri menyimpan lebih dari 1,1 juta BTC yang tidak pernah bergerak sejak awal.

Dengan demikian, jumlah Bitcoin yang benar-benar beredar dan bisa digunakan kemungkinan hanya sekitar 16 juta BTC, jauh di bawah angka 21 juta yang sering disebut-sebut.

Bitcoin vs Emas: Mana yang Lebih Langka?

Perbandingan Pasokan Bitcoin dan Emas Dunia

Jika dibandingkan dengan emas, sekitar 85 persen dari total pasokan emas dunia telah ditambang, menurut World Gold Council, yakni sekitar 216.265 metrik ton. Hampir seluruh emas ini masih beredar atau disimpan di brankas, perhiasan, ETF, dan bank sentral. Emas bisa dilebur ulang dan digunakan kembali, sementara Bitcoin yang hilang tidak dapat dikembalikan ke pasar.

Perbedaan ini membuat Bitcoin menjadi semakin langka dari waktu ke waktu. Pasokannya tidak hanya berhenti bertambah, tetapi juga diam-diam menyusut akibat hilangnya akses.

Dampak Langkanya Bitcoin bagi Pasar Kripto

  • Harga Bitcoin Berpotensi Naik
    Dengan pasokan yang terbatas dan permintaan yang tetap atau meningkat, tekanan ke atas terhadap harga Bitcoin bisa semakin besar. Hukum penawaran dan permintaan menjadi faktor utama dalam menentukan harga aset ini.
  • Volatilitas Semakin Tinggi
    Karena pasokan yang tersedia semakin kecil, harga Bitcoin bisa lebih mudah naik atau turun tergantung pada sentimen dan pergerakan pasar dalam skala besar. Ini membuat Bitcoin menjadi aset yang sangat volatil, tetapi juga menarik bagi para spekulan.
  • Nilai Bitcoin Terkonsentrasi pada Pemegang Aktif
    Bitcoin yang masih bisa diakses akan menjadi semakin berharga, sementara yang tidak dapat diakses tidak akan pernah kembali ke pasar. Hal ini menyebabkan nilai Bitcoin semakin terkonsentrasi di tangan pemegang aktif.
  • Likuiditas Menjadi Kunci
    Dalam kondisi pasar yang ketat atau tekanan ekonomi global, Bitcoin yang likuid—artinya bisa langsung digunakan atau dijual—akan dihargai lebih tinggi daripada Bitcoin yang hanya tercatat namun tidak bisa diakses.