ChipMixer Tumbang! Ini Dalang di Balik Pencucian Rp53 Triliun Bitcoin

ChipMixer Tumbang! Ini Dalang di Balik Pencucian Rp53 Triliun Bitcoin
Sumber :
  • Gizmodo

Di Amerika Serikat, lanskap hukum kripto semakin rumit. Pada Oktober 2025, Changpeng “CZ” Zhao, mantan CEO Binance, dibebaskan lebih awal setelah menerima grasi dari Presiden Trump meski perusahaannya sebelumnya mengaku bersalah atas pelanggaran AML (Anti-Money Laundering).

Keputusan ini menuai kritik luas, termasuk dari mantan kepala divisi grasi Departemen Kehakiman, yang menyebutnya “berbahaya bagi penegakan hukum kripto”.

Sementara itu, GENIUS Act baru saja disahkan untuk mengatur stablecoin, tetapi belum memberikan perlindungan hukum jelas bagi pengembang dompet privasi.

Di Kongres, CLARITY Act yang bertujuan membedakan antara penyedia layanan terpusat dan pengembang alat open-source telah lolos DPR, tetapi nasibnya di Senat masih belum jelas.

Kesimpulan: Akhir dari Era Dark Web yang "Aman"?

Penutupan ChipMixer menandai titik balik dalam pertarungan melawan kejahatan keuangan digital. Dengan sitaan senilai Rp 3 triliun dan data 12 TB, otoritas hukum kini memiliki amunisi untuk menghancurkan jaringan kriminal yang selama ini bersembunyi di balik anonimitas blockchain.

Namun, kemenangan ini juga membuka pertanyaan besar:

Sejauh mana privasi finansial harus dikorbankan demi keamanan?

Bagi para pelaku kejahatan, ChipMixer mungkin sudah mati. Tapi bagi pengguna kripto yang sah, pertarungan untuk mendefinisikan batas antara privasi dan ilegalitas baru saja dimulai.

Yang pasti, era di mana dark web dianggap "wilayah hukum bebas" kini benar-benar berakhir.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget