Baterai Solid-State vs LFP pada Motor Listrik: Siapa yang Lebih Unggul?
- lifeworks
Industri kendaraan listrik terus berkembang pesat, termasuk di segmen motor listrik yang kian diminati masyarakat. Perkembangan ini tidak bisa dilepaskan dari inovasi pada teknologi baterai. Selama beberapa tahun terakhir, baterai LiFePO4 (LFP) menjadi pilihan utama karena dianggap aman, stabil, serta tahan lama. Namun, kini hadir pesaing baru yang ramai diperbincangkan, yakni baterai solid-state. Kedua teknologi ini sama-sama menawarkan keunggulan, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri.
Keamanan Jadi Pertimbangan Utama
Aspek keamanan selalu menjadi perhatian pertama dalam memilih baterai untuk kendaraan listrik. Pada baterai LFP, stabilitas kimia yang tinggi membuatnya jarang mengalami masalah serius. Risiko kebakaran maupun ledakan relatif rendah sehingga banyak produsen motor listrik menggunakan teknologi ini, terutama untuk model entry-level hingga kelas menengah.
Di sisi lain, baterai solid-state menghadirkan standar keamanan yang lebih tinggi. Berbeda dengan LFP yang masih menggunakan elektrolit cair, solid-state memanfaatkan elektrolit padat. Kondisi ini membuat potensi thermal runaway atau lonjakan panas ekstrem dapat ditekan hampir sepenuhnya. Dengan demikian, risiko kebakaran nyaris hilang.
Jika dibandingkan, keduanya memang unggul dalam hal keamanan. Namun, solid-state dipandang lebih aman untuk jangka panjang berkat karakteristik dasarnya yang minim risiko.
Kepadatan Energi Menentukan Jarak Tempuh
Keunggulan lain yang sering dibicarakan adalah kepadatan energi. Baterai LFP memang dikenal tahan lama, tetapi memiliki kepadatan energi yang relatif rendah. Artinya, untuk menyimpan energi dalam jumlah besar, ukuran dan bobot baterai harus lebih besar. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi motor listrik yang membutuhkan desain ringkas.
Sebaliknya, baterai solid-state mampu menyimpan energi jauh lebih padat dalam ukuran yang lebih kecil. Dengan kapasitas tersebut, motor listrik yang menggunakan teknologi ini bisa menempuh jarak lebih jauh tanpa perlu sering diisi ulang. Bagi pengguna yang menginginkan kebebasan berkendara jarak jauh, keunggulan solid-state jelas menjadi nilai tambah.
Umur Pakai yang Panjang
Daya tahan juga menjadi faktor penentu dalam adopsi baterai. Baterai LFP terbukti memiliki umur siklus yang panjang, bahkan bisa mencapai lebih dari 3.000 kali pengisian ulang. Tak heran jika banyak konsumen menjadikannya pilihan karena awet dan hemat dalam jangka panjang.