Casio Luncurkan G-Shock MRG-B2000KT-3A, Jam Edisi Terbatas Bertema Phoenix

Casio kembali membuat kejutan bagi para penggemar G-Shock dengan meluncurkan MRG-B2000KT-3A, jam tangan edisi terbatas yang mengambil inspirasi dari seni pedang tradisional Jepang. Model ini hanya diproduksi sebanyak 800 unit di seluruh dunia, dan setiap bagian bezel diukir langsung oleh pengrajin logam ternama, Masao Kobayashi.

Desain MRG-B2000KT-3A terinspirasi dari tsuba, pelindung yang biasanya terdapat pada pedang Jepang. Tsuba bukan sekadar pelindung, tetapi juga menjadi medium dekoratif. Begitu juga dengan bezel jam ini, yang menampilkan ukiran burung phoenix yang dibuat menggunakan teknik palu Shishi-Aibori. Phoenix, simbol perdamaian dan kemakmuran, diukir tangan dengan detail presisi, sehingga setiap jam memiliki karakter yang unik. Tidak hanya itu, bezel ini dilapisi titanium dengan finishing DLC hijau, menyerupai warna besi hitam pada baja tempa, menambah kesan maskulin dan elegan.

Sebagai sentuhan eksklusif, empat zamrud ditempatkan pada sekrup bezel, melambangkan kebijaksanaan dan kekuatan spiritual. Ini memberikan kontras yang memikat dengan warna hijau bezel dan menambah kedalaman visual. Detail ini memperlihatkan bagaimana Casio menggabungkan estetika tradisional dengan keahlian teknologi modern.

Casing MRG-B2000KT-3A juga memiliki pola unik yang disebut “nie”, meniru tepi kristal pada pedang temper. Materialnya menggunakan rekristalisasi titanium murni dan dilapisi AIP cokelat, memberikan kekerasan ekstra serta tampilan tembaga yang elegan. Di sisi jam 9, terdapat pelat logam bertanda “2025 LIMITED”, menegaskan status eksklusif jam tangan ini.

Dial jam juga tak kalah menarik. Cincin dial memiliki gradasi warna dari merah ke oranye, sementara motif bulu panah pada dial merujuk pada hamaya, jimat tradisional Jepang yang dipercaya menangkal kejahatan. Semua detail ini dibuat dengan mesin presisi di Yamagata Casio, menegaskan kualitas tinggi dan perhatian terhadap detail.

Untuk tali, Casio menggunakan Durasoft berbahan karet fluorin berwarna hijau tua. Tali ini tidak hanya nyaman di pergelangan tangan, tetapi juga tahan lama terhadap perubahan warna dan keausan. Pola kulit penyu Bishamon pada tali menjadi simbol kekuatan dalam budaya Jepang. Gesper titanium-nya dikeraskan dan diberi lapisan AIP cokelat, sehingga tahan terhadap penggunaan jangka panjang.