Beralih dari SIM Fisik ke eSIM: Mana yang Lebih Praktis dan Ekonomis?

Beralih dari SIM Fisik ke eSIM: Mana yang Lebih Praktis dan Ekonomis?
Sumber :
  • Telkomsel

Gadget – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengajak masyarakat untuk segera beralih dari kartu SIM fisik ke teknologi eSIM. Ajakan ini disampaikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam sosialisasi Peraturan Menteri tentang eSIM dan Pemutakhiran Data di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 11 April 2025. Transformasi ini dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan keamanan data dan melindungi masyarakat dari kejahatan siber seperti spam, phishing, dan judi online.

Meski demikian, masih banyak pengguna yang ragu apakah migrasi ke eSIM benar-benar menguntungkan secara biaya dan kemudahan. Artikel ini akan mengupas secara mendalam hitung-hitungan untung-rugi beralih dari kartu SIM fisik ke eSIM agar Anda dapat menentukan pilihan terbaik.

Biaya Awal Aktivasi: SIM Fisik vs eSIM

Biaya Kartu SIM Fisik yang Terjangkau

Kartu SIM fisik selama ini dikenal dengan biaya awal yang relatif murah bahkan sering kali gratis saat membeli paket data. Contohnya, Telkomsel menawarkan kartu perdana mulai dari Rp5.000 hingga Rp25.000, dengan paket kuota hingga 60GB dan bonus kuota bulanan selama enam bulan untuk pengguna baru. Hal ini membuat SIM fisik masih sangat ramah di kantong bagi pengguna pemula atau yang sering berganti nomor.

Biaya Aktivasi eSIM yang Beragam dan Cenderung Lebih Mahal

Sebaliknya, biaya aktivasi eSIM bervariasi tergantung operator dan paket yang dipilih. Telkomsel menyediakan paket eSIM prabayar Lite 3GB seharga Rp20.000, sudah termasuk kuota nasional dan lokal. Sementara XL Axiata menawarkan paket eSIM dengan harga mulai dari Rp38.000 hingga Rp168.000, tergantung besar kuota dan jenis paketnya. Indosat dan Tri juga menawarkan eSIM dengan harga mulai dari Rp35.000 untuk paket prabayar.