Proyek Laptop Merah Putih Tambah AI dan TKDN, Ini Target Peluncuran Resminya

Proyek Laptop Merah Putih Tambah AI dan TKDN, Ini Target Peluncuran Resminya
Sumber :
  • ITB

Strategi Pendanaan dan Produksi Lokal

Untuk merealisasikan pengembangan hingga akhir 2025, tim pengembang telah mengajukan pendanaan tambahan ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Anggaran ini akan digunakan untuk mendukung proses riset dan produksi lokal berbagai komponen laptop.

Beberapa komponen utama yang akan diproduksi di dalam negeri meliputi:

  • Motherboard
  • Baterai
  • Charger (pengisi daya)
  • Casing laptop

Adi mengakui bahwa pengembangan komponen ini menghadirkan tantangan, terutama dari sisi keekonomian dan efisiensi biaya produksi. Oleh karena itu, proyek ini juga menggandeng mitra industri dalam negeri yang kompeten untuk menjamin kualitas dan skala produksi.

Capaian Sementara: TKDN Masih 35 Persen

Hingga pertengahan 2025, tingkat kandungan lokal (TKDN) Laptop Merah Putih baru mencapai sekitar 35 persen. Meski angka ini belum ideal, progres tersebut tetap dianggap signifikan mengingat proses produksi semikonduktor dan komponen elektronik tingkat lanjut masih sangat terbatas di Indonesia.

Target jangka menengahnya adalah meningkatkan TKDN secara berkelanjutan hingga mencapai standar minimal yang ditetapkan oleh regulasi pemerintah, agar laptop ini benar-benar menjadi produk dalam negeri yang mandiri dan kompetitif.

Konsorsium Lima Kampus Ternama di Balik Laptop Merah Putih

Proyek Laptop Merah Putih bukan hasil kerja satu institusi saja. Perangkat ini dikembangkan oleh konsorsium lima perguruan tinggi negeri berbadan hukum, yaitu:

  • Institut Teknologi Bandung (ITB)
  • Universitas Indonesia (UI)
  • Universitas Gadjah Mada (UGM)
  • Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
  • Telkom University

Kelima kampus ini berkolaborasi dengan industri lokal untuk menciptakan ekosistem teknologi pendidikan yang inklusif dan mandiri, mulai dari desain, manufaktur, hingga distribusi.

Harapan dan Tantangan Menuju 2026

Dengan target peluncuran di tahun 2026, Laptop Merah Putih membawa harapan besar: menghadirkan teknologi yang relevan, terjangkau, dan adaptif bagi jutaan pelajar di Indonesia. Namun, di sisi lain, proyek ini juga menghadapi tantangan serius seperti:

  • Tingginya biaya produksi komponen lokal
  • Keterbatasan teknologi manufaktur semikonduktor dalam negeri
  • Kebutuhan SDM terampil di bidang AI dan perangkat keras

Meski begitu, langkah awal ini dinilai sebagai momentum penting untuk mendorong kedaulatan teknologi Indonesia dalam sektor pendidikan.