Bongkar Tuntas! Rahasia Dapur Xiaomi 15S Pro: Chipset In-House XRING O1, Tapi Masih Gandeng Banyak Raksasa Teknologi!

Xiaomi 15S Pro
Sumber :
  • gizmochina.com

NFC, UWB, dan Audio: Mitra Eropa dan Amerika

Perusahaan Belanda-Amerika, NXP, bertanggung jawab menangani komponen NFC (Near Field Communication) dan UWB (Ultra-Wideband). NFC memungkinkan pembayaran contactless dan koneksi cepat dengan perangkat lain, sementara UWB menawarkan pelacakan lokasi yang sangat presisi untuk fitur seperti berbagi file atau mencari barang.

Di sisi audio, kualitas suara di Xiaomi 15S Pro ditangani oleh Cirrus Logic, sebuah perusahaan semikonduktor asal Amerika. Cirrus Logic dikenal luas sebagai penyedia solusi audio berkinerja tinggi untuk perangkat elektronik konsumen. Ini berarti pengalaman mendengarkan musik atau suara game di Xiaomi 15S Pro seharusnya sangat memuaskan.

Pemain Lain dalam Ekosistem Hardware

Selain nama-nama besar di atas, ada juga beberapa pemain kunci lain dalam ekosistem hardware Xiaomi 15S Pro:

  • Southchip Semiconductor: Perusahaan ini menyediakan solusi untuk pengisian daya sekunder. Ini mungkin terkait dengan efisiensi pengisian daya atau fitur pengisian daya khusus lainnya.
  • NuVolta: Mereka adalah pemasok untuk teknologi pengisian daya nirkabel. Ini menunjukkan bahwa Xiaomi 15S Pro kemungkinan besar akan mendukung pengisian daya nirkabel, fitur premium yang makin banyak dicari.
  • Vanchip: Perusahaan ini bertanggung jawab atas modul RF (Radio Frequency), yang krusial untuk kualitas sinyal seluler dan nirkabel.
  • STMicroelectronics: Mereka menyediakan berbagai sensor yang digunakan dalam smartphone, seperti sensor gerak, sensor cahaya, atau sensor lainnya yang mendukung berbagai fitur pintar.

Strategi Xiaomi: Keseimbangan Antara In-House dan Kemitraan Premium

Jadi, meskipun Xiaomi telah mengambil langkah besar menuju kemandirian chip dengan mengembangkan XRING O1 dan chip manajemen daya sendiri, mereka masih sangat bergantung pada jaringan luas pembuat komponen untuk menghidupkan flagship mereka. Apakah ini mengejutkan? Sebenarnya tidak.

Perusahaan hardware besar jarang membangun semuanya sendiri dari nol. Prosesnya sangat kompleks, mahal, dan membutuhkan keahlian spesifik di berbagai bidang. Untuk ponsel sekelas flagship dengan harga premium, Xiaomi memilih untuk bermitra dengan pemasok premium dan terkemuka di industri tanpa harus membengkakkan anggaran produksi secara signifikan.

Strategi ini memungkinkan Xiaomi untuk fokus pada area inti yang mereka anggap paling penting, seperti pengembangan chip utama (SoC) dan manajemen daya yang bisa memberikan keunggulan kompetitif. Sementara itu, untuk komponen lain yang membutuhkan keahlian khusus atau di mana pemasok eksternal sudah sangat efisien, Xiaomi memilih untuk mengandalkan ekosistem global.