Apple Watch Bisa Deteksi Darah Tinggi? Kini Aktif di India—Kapan Indonesia?

Apple Watch Bisa Deteksi Darah Tinggi? Kini Aktif di India—Kapan Indonesia?
Sumber :
  • Gizmochina

Gadget – Apple kembali memperluas jangkauan inovasi kesehatannya. Pekan ini, perusahaan resmi mengaktifkan fitur deteksi hipertensi pasif untuk pengguna Apple Watch di India menandai ekspansi signifikan setelah peluncuran global pada pertengahan September 2025. Fitur ini, yang awalnya eksklusif untuk Apple Watch Series 11 dan Watch Ultra 3, kini juga tersedia untuk Series 9 dan Watch Ultra 2, memperluas akses bagi jutaan pengguna di negara dengan beban kesehatan kardiovaskular yang tinggi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi dijuluki "silent killer" karena kerap tidak menunjukkan gejala hingga menyebabkan stroke, serangan jantung, atau gagal ginjal. Di India sendiri, lebih dari 30% populasi dewasa mengalami hipertensi, dan separuhnya bahkan tidak menyadari kondisinya. Dalam konteks ini, kemampuan Apple Watch untuk mendeteksi pola awal hipertensi secara diam-diam bisa menjadi alat pencegahan dini yang revolusioner.

Namun, bagaimana sebenarnya fitur ini bekerja? Untuk siapa saja? Dan kapan Indonesia bisa menikmatinya? Artikel ini mengupas tuntas segala hal tentang fitur deteksi hipertensi Apple Watch, dari teknologi di balik layar hingga implikasi kesehatan publiknya.

Cara Kerja: Deteksi Hipertensi Tanpa Ganggu Keseharian Pengguna

Salah satu keunggulan utama fitur ini adalah sifatnya yang sepenuhnya pasif. Pengguna tidak perlu melakukan apa-apa tidak perlu mengaktifkan mode khusus, tidak perlu memakai jam dengan cara berbeda, dan tidak perlu alat eksternal.

Fitur ini memanfaatkan sensor optik fotopletismografi (PPG) yang sudah ada di Apple Watch untuk memantau detak jantung. Namun, alih-alih hanya mengukur denyut, sistem AI Apple menganalisis bentuk gelombang denyut nadi khususnya, pulse transit time (PTT) dan morphologi gelombang yang mencerminkan kekakuan arteri dan tekanan di dalam pembuluh darah.

Pulse Transit Time (PTT) adalah waktu yang dibutuhkan gelombang tekanan darah untuk bergerak dari jantung ke pergelangan tangan. Semakin tinggi tekanan darah, semakin cepat gelombang tersebut merambat.

Selama 30 hari, data dikumpulkan secara latar belakang saat pengguna tidur, beristirahat, atau beraktivitas ringan. Algoritma canggih di cloud Apple (dengan enkripsi end-to-end) kemudian mencari pola konsisten yang mengindikasikan potensi hipertensi.