Pengiriman Smartphone Global Naik 2025 tetapi Risiko Harga Melonjak di 2026 Mulai Terlihat
- ilustrasi
Menurut Anthony Scarsella, Direktur Riset IDC, komponen memori yang semakin mahal akan menekan biaya produksi ponsel. Para produsen disebut tidak memiliki banyak pilihan selain melakukan penyesuaian harga. Tekanan biaya ini tidak hanya memengaruhi produk kelas atas tetapi juga memberikan dampak lebih besar pada perangkat Android di kelas menengah ke bawah yang sangat sensitif terhadap harga smartphone.
Situasi ini memaksa vendor untuk menata ulang strategi mereka. Produsen yang bergantung pada volume mungkin akan terpaksa menaikkan harga, sementara produsen lain yang memiliki portofolio premium dapat mengalihkan fokus ke model kelas atas untuk menjaga margin keuntungan. Strategi seperti ini diprediksi akan semakin sering terlihat sepanjang 2026, terutama ketika keterbatasan memori semakin nyata.
IDC juga menilai adanya perubahan jadwal peluncuran Apple dapat mempengaruhi pasar smartphone secara keseluruhan. Model dasar iPhone generasi berikutnya yang semula direncanakan rilis di akhir 2026 diperkirakan bergeser ke awal 2027. Pergeseran ini dapat menurunkan pengiriman iOS sekitar 4,2 persen pada 2026, sehingga mengurangi kontribusi Apple terhadap pasar smartphone global di tahun tersebut.
Meskipun volume pengiriman diperkirakan turun, nilai pasar diproyeksikan tetap meningkat akibat kenaikan harga. IDC memperkirakan harga jual rata rata smartphone global dapat mencapai sekitar 465 dolar AS pada 2026. Lonjakan ini membuat nilai pasar smartphone berpotensi menyentuh 578,9 miliar dolar AS. Kenaikan tersebut terjadi karena adanya pergeseran permintaan ke perangkat berfitur premium di tengah tekanan biaya yang membesar.
Dengan tekanan biaya komponen, para produsen dituntut mampu menyeimbangkan skala produksi, efisiensi rantai pasok, serta keputusan dalam penentuan harga. Dalam konteks pasar smartphone yang sangat kompetitif, strategi seperti penyesuaian portofolio dan peningkatan nilai tambah produk dapat menjadi kunci dalam menjaga pangsa pasar.
Industri smartphone global berada di fase yang kompleks. Pada satu sisi, pengiriman smartphone menunjukkan pemulihan pada 2025. Namun pada sisi lain, risiko meningkatnya harga smartphone pada 2026 tidak dapat dihindari. Pasar smartphone menghadapi dinamika baru yang menuntut vendor agar lebih adaptif dalam menyusun strategi, karena perubahan biaya komponen berpotensi memengaruhi konsumen dan arah industri secara keseluruhan.