Smartphone Makin Mahal! Xiaomi Akui Harga Redmi K90 Pro Naik Gara-Gara DRAM
- Jagat Gadget
Gadget – Lonjakan harga memori DRAM (Dynamic Random-Access Memory) di pasar global kini mulai berdampak nyata pada industri smartphone. Tak terkecuali raksasa teknologi asal Tiongkok, Xiaomi, yang secara terbuka mengakui bahwa kenaikan biaya komponen ini telah memaksa mereka menyesuaikan harga jual seri terbarunya—Redmi K90 Pro.
Fenomena ini bukan sekadar isu pasokan biasa. Di balik kenaikan harga DRAM terdapat pergeseran besar dalam ekosistem teknologi global, terutama dorongan masif dari sektor kecerdasan buatan (AI) yang mengubah prioritas produsen chip dunia. Akibatnya, konsumen smartphone—termasuk penggemar Xiaomi—harus membayar lebih untuk perangkat yang seharusnya menjadi andalan dengan harga terjangkau.
Artikel ini mengupas tuntas penyebab kenaikan harga DRAM, dampaknya terhadap strategi Xiaomi, respons pasar, dan proyeksi ke depan bagi industri smartphone global.
Mengapa Harga DRAM Dunia Naik? Peran Besar AI dalam Krisis Pasokan
DRAM merupakan komponen vital dalam setiap perangkat elektronik modern—dari smartphone hingga server data center. Namun, sejak awal 2025, harga DRAM mulai merangkak naik secara signifikan, mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Penyebab utamanya? Ledakan permintaan dari sektor kecerdasan buatan (AI).
Raksasa semikonduktor seperti Samsung Electronics dan SK Hynix—dua pemain dominan yang menguasai lebih dari 70% pasar DRAM global—kini mengalihkan kapasitas produksinya ke memori berkecepatan tinggi seperti HBM (High Bandwidth Memory) dan LPDDR5X, yang dibutuhkan untuk pelatihan dan inferensi model AI skala besar.
Akibatnya, pasokan DRAM konvensional untuk smartphone dan perangkat konsumen menipis. Menurut laporan TrendForce (Oktober 2025), harga DRAM mobile naik 18–22% kuartal ini, dan diprediksi akan terus meningkat hingga akhir tahun.
Xiaomi Terkena Imbas Langsung: Redmi K90 Pro Jadi Korban Pertama
Dalam unggahan resmi di media sosial, Lu Weibing, Presiden Xiaomi Group sekaligus kepala bisnis smartphone, mengakui bahwa biaya memori melonjak “jauh di luar perkiraan”. Lonjakan ini langsung berdampak pada biaya produksi Redmi K90 Pro—flagship mid-range terbaru dari sub-merek Redmi.
Sebagai perbandingan:
- Redmi K80 (2024) dengan RAM 12 GB + penyimpanan 256 GB dijual seharga 2.299 yuan.
- Redmi K90 Pro (2025) dengan spesifikasi serupa kini dibanderol 2.599 yuan—kenaikan 300 yuan (sekitar Rp650 ribu).