Deretan Ponsel dan Perangkat Komunikasi yang Dipakai Militer
- militer
Perkembangan teknologi gadget.viva.co.id/tag/komunikasi">komunikasi telah mengubah wajah militer modern secara signifikan. Jika dahulu komunikasi pasukan hanya mengandalkan radio konvensional, kini militer di berbagai negara memanfaatkan perangkat yang lebih canggih, termasuk ponsel pintar khusus, smartphone taktis, hingga radio tempur berteknologi tinggi. Meski sekilas terlihat seperti ponsel yang digunakan masyarakat umum, perangkat komunikasi militer sejatinya dirancang dengan standar jauh lebih ketat, terutama dari sisi keamanan, ketahanan, dan keandalan di medan ekstrem.
Seiring meningkatnya kompleksitas operasi militer, kebutuhan akan komunikasi yang cepat dan aman menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, berbagai produsen teknologi menghadirkan solusi perangkat komunikasi yang mampu menjawab tantangan tersebut. Berikut ini adalah deretan perangkat komunikasi yang umum digunakan dalam lingkungan militer modern.
Pertama, smartphone taktis menjadi salah satu tulang punggung komunikasi pasukan masa kini. Perangkat ini secara tampilan memang menyerupai ponsel pintar biasa, namun dibekali fitur khusus untuk kebutuhan operasi militer. Salah satu yang cukup dikenal adalah Samsung Galaxy Tactical Edition. Varian seperti Galaxy S23 Tactical Edition dan Galaxy XCover 6 Pro Tactical Edition dirancang khusus untuk personel militer serta petugas lapangan.
Smartphone ini memiliki mode stealth yang memungkinkan perangkat tidak memancarkan sinyal tertentu, sehingga mengurangi risiko pelacakan. Selain itu, perangkat ini dapat terhubung langsung dengan radio taktis dan kompatibel dengan aplikasi militer seperti Android Team Awareness Kit atau ATAK. Dengan dukungan ini, prajurit dapat berbagi posisi, peta, hingga data misi secara real-time.
Selain Samsung, Nokia juga menghadirkan Mission-Safe Phone yang dirancang untuk operasi pertahanan. Ponsel ini menonjolkan keamanan data end-to-end serta dukungan jaringan 5G yang stabil. Keunggulan lainnya terletak pada ketahanan fisik yang memungkinkan perangkat tetap berfungsi meski digunakan di lingkungan ekstrem, seperti suhu tinggi, debu, dan kelembapan.
Tak kalah penting, Bittium Tough Mobile 2 Tactical juga menjadi pilihan bagi militer di beberapa negara. Perangkat ini mengandalkan sistem komunikasi terenkripsi untuk suara, pesan, dan data, bahkan tanpa bergantung pada jaringan publik. Dengan demikian, risiko penyadapan dapat ditekan seminimal mungkin.
Menariknya, hampir semua smartphone taktis tersebut telah memenuhi standar militer seperti MIL-STD-810 dan IP68. Artinya, perangkat mampu bertahan dari benturan, getaran, air, serta kondisi medan berat yang sering dihadapi pasukan di lapangan.
Selanjutnya, ada kategori rugged phone atau ponsel tahan banting. Meski tidak selalu dirancang khusus untuk militer, jenis ponsel ini cukup sering digunakan karena daya tahannya yang tinggi. Salah satu contohnya adalah Casio G’zOne Commando, ponsel Android yang dirancang tahan terhadap jatuh, air, dan getaran sesuai standar militer. Ponsel ini kerap digunakan dalam lingkungan kerja ekstrem, termasuk oleh personel militer non-tempur.
Selain itu, seri RugGear juga cukup populer. Ponsel ini mendukung komunikasi Push-To-Talk atau PTT serta GPS, sehingga cocok untuk koordinasi cepat di lapangan. Meski demikian, perangkat rugged umumnya tidak memiliki sistem keamanan tingkat tinggi seperti smartphone taktis, sehingga penggunaannya lebih terbatas pada kondisi tertentu.
Namun demikian, komunikasi militer sejatinya masih sangat bergantung pada radio taktis dan transceiver. Perangkat ini bukan ponsel tradisional, tetapi menjadi alat komunikasi utama di medan tempur, terutama saat jaringan seluler tidak tersedia. Salah satu yang paling dikenal adalah AN/PRC-154, radio genggam yang digunakan oleh unit tempur dengan kemampuan komunikasi suara dan data terenkripsi.
Selain itu, terdapat pula perangkat berbasis enkripsi suara seperti seri VINSON dan KY. Contohnya KY-68 dan KY-57 yang terintegrasi dengan radio militer. Perangkat ini memastikan komunikasi tetap aman dan sulit disadap, bahkan dalam kondisi peperangan elektronik.
Di sisi lain, militer juga kerap memanfaatkan ponsel komersial yang dimodifikasi. Smartphone Android biasa, misalnya, dapat dipasangi aplikasi taktis seperti ATAK untuk membantu koordinasi tim. Ponsel tersebut biasanya dilengkapi casing pelindung dan sistem tambahan agar bisa dipasang di rompi atau perlengkapan tempur. Dengan cara ini, ponsel berfungsi sebagai tactical display device yang menampilkan informasi penting selama operasi.
Jika dijabarkan, perangkat komunikasi militer dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama. Smartphone taktis mencakup Samsung Galaxy Tactical, Nokia Mission-Safe, dan Bittium Tough Mobile yang memang dirancang khusus untuk kebutuhan militer. Rugged phone seperti Casio G’zOne Commando dan RugGear digunakan karena ketahanannya di lingkungan ekstrem. Radio dan transceiver, seperti AN/PRC-154 dan seri KY, menjadi tulang punggung komunikasi suara dan data terenkripsi. Sementara itu, ponsel komersial yang dimodifikasi berfungsi sebagai solusi fleksibel dengan tambahan aplikasi militer.
Pada akhirnya, kemajuan teknologi komunikasi telah memberikan keunggulan strategis bagi militer modern. Dengan kombinasi smartphone taktis, radio khusus, dan perangkat pendukung lainnya, koordinasi pasukan menjadi lebih cepat, aman, dan efektif. Ke depan, integrasi kecerdasan buatan dan jaringan satelit diprediksi akan semakin memperkuat sistem komunikasi militer di berbagai belahan dunia.