Chip 2nm Pertama di Dunia! Exynos 2600 Bikin Snapdragon & Dimensity Terancam

Exynos 2600
Sumber :
  • Samsung

GadgetSamsung telah memasuki babak baru dalam persaingan teknologi chip global. Pada pengumuman resminya di akhir Oktober 2025, raksasa teknologi Korea Selatan tersebut meluncurkan Exynos 2600 sebuah system-on-chip (SoC) yang bukan hanya menjadi andalan generasi ponsel flagship berikutnya, tetapi juga mencatat sejarah sebagai chip smartphone pertama di dunia yang diproduksi dengan proses fabrikasi 2 nanometer (2nm).

Dibuat di pabrik Samsung Foundry menggunakan teknologi Gate-All-Around (GAA) transistor, Exynos 2600 menjanjikan lonjakan performa hingga 39% sekaligus efisiensi daya yang jauh lebih baik dibanding pendahulunya, Exynos 2500. Namun, inovasi Samsung tidak berhenti di sini. Dari CPU berbasis Arm v9.3, GPU ray tracing canggih, hingga NPU AI yang dua kali lebih cepat, Exynos 2600 dirancang untuk mendominasi pasar smartphone premium kemungkinan besar sebagai jantung dari Galaxy S26 dan S26+.

Artikel ini mengupas tuntas spesifikasi teknis, terobosan arsitektur, fitur keamanan mutakhir, serta implikasi global dari peluncuran chip revolusioner ini.

Fabrikasi 2nm GAA: Lompatan Besar dalam Teknologi Semikonduktor

Proses 2nm GAA (Gate-All-Around) yang digunakan Samsung bukan sekadar pengecilan transistor ini adalah revolusi dalam desain transistor. Berbeda dengan FinFET yang digunakan di chip 3nm dan 5nm, GAA membungkus channel transistor sepenuhnya dengan gerbang, memungkinkan kontrol arus listrik yang jauh lebih presisi.

Hasilnya?

  • Konsumsi daya berkurang hingga 30–40% pada performa yang sama
  • Kepadatan transistor meningkat signifikan
  • Panjang umur baterai lebih lama pada perangkat mobile

Dengan Exynos 2600, Samsung tidak hanya mengejar Apple atau Qualcomm ia mendahului seluruh industri. Bahkan TSMC, pesaing utama di bidang foundry, baru memulai produksi 2nm pada akhir 2025, tanpa chip smartphone yang siap.

CPU 10-Core Arm v9.3: Performa Flagship yang Tak Terbantahkan

Exynos 2600 mengadopsi konfigurasi CPU 10-core terbaru berbasis arsitektur Arm v9.3, dengan desain hibrida tiga-tier yang sangat agresif:

  • 1x Core C1-Ultra @ 3,8 GHz – untuk tugas intensif seperti gaming atau rendering
  • 3x Core C1 Pro @ 3,25 GHz – untuk multitasking berat
  • 6x Core C1 Pro @ 2,75 GHz – untuk efisiensi daya pada tugas latar belakang

Konfigurasi ini memberikan keseimbangan sempurna antara kekuatan mentah dan hemat energi. Menurut Samsung, performa CPU meningkat 39% dibanding Exynos 2500, sementara efisiensi daya membaik hingga 25% angka yang mengesankan di era di mana baterai tetap menjadi kendala utama.