Exynos 2600 vs 2500: Chip 2nm Pertama Dunia, Ini Perbedaan Lengkapnya!
- Samsung
Gadget – Samsung baru saja mengumumkan Exynos 2600, chip smartphone pertama di dunia yang diproduksi dengan teknologi 2nm Gate-All-Around (GAA). Dirancang untuk menjadi otak dari Galaxy S26 dan Galaxy S26+, chip ini menjanjikan lompatan performa, efisiensi daya, dan kecerdasan AI yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun, di balik semua inovasi itu, ada satu keputusan kontroversial: Exynos 2600 tidak memiliki modem 5G internal berbeda dari pendahulunya, Exynos 2500, yang sudah dilengkapi modem terintegrasi lengkap dengan dukungan satelit darurat.
Artikel ini mengupas perbandingan mendalam antara Exynos 2600 dan Exynos 2500, mulai dari arsitektur CPU yang revolusioner, GPU 2x lebih cepat, ISP berbasis AI, hingga sistem pendinginan terbaru Heat Path Block (HPB) dan mengapa Samsung rela mengorbankan integrasi modem demi performa murni.
Proses Fabrikasi: 2nm GAA vs 3nm Lompatan Efisiensi 30%
Perbedaan paling mendasar terletak pada teknologi pembuatan chip:
- Exynos 2500: diproduksi di node 3nm Samsung Foundry
- Exynos 2600: diproduksi di node 2nm GAA (Gate-All-Around) pertama di dunia untuk smartphone
Menurut Samsung, transisi ke 2nm memberikan efisiensi daya 25–30% lebih baik dibanding Exynos 2500, artinya baterai lebih tahan lama atau performa lebih tinggi tanpa overheating.
Teknologi GAA memungkinkan kontrol arus listrik yang lebih presisi, mengurangi kebocoran daya, dan meningkatkan kestabilan termal faktor kritis yang selama ini menjadi titik lemah seri Exynos.
CPU: Revolusi Tanpa Core Hemat Daya!
Salah satu perubahan paling radikal terjadi di arsitektur CPU.
Exynos 2500 (3nm)
- 1x Cortex-X925 @ 3.3 GHz (Prime)
- 2x Cortex-A725 @ 2.74 GHz (Performance)
- 5x Cortex-A725 @ 2.36 GHz (Performance)
- 2x Cortex-A520 @ 1.8 GHz (Efficiency)
Exynos 2600 (2nm)
- 1x C1 Ultra @ 3.8 GHz (Prime)
- 3x C1 Pro @ 3.25 GHz (High-performance)
- 6x C1 Pro @ 2.75 GHz (High-performance)
- 0 core hemat daya
Ya Exynos 2600 adalah chip Exynos pertama tanpa core efisiensi rendah seperti Cortex-A520. Semua 10 core-nya adalah varian high-performance, mengikuti tren desain seperti Qualcomm Snapdragon 8 Gen 4 dan MediaTek Dimensity 9400.
Hasilnya? Performa CPU meningkat 39%, klaim Samsung. Ini bukan sekadar angka ini berarti multitasking lebih lancar, aplikasi terbuka instan, dan gaming lebih responsif.
Namun, tanpa core hemat daya, efisiensi saat idle atau tugas ringan bergantung sepenuhnya pada teknologi 2nm dan manajemen daya canggih.