Horor di Lini Belakang Timnas Indonesia Saat Melawan Jepang, Kecuali Rizky Ridho

timnas indonesia
Sumber :
  • PSSI

Tidak hanya itu, Ridho juga menunjukkan kemampuan dalam memberikan umpan panjang yang akurat, yang mampu memanfaatkan ruang kosong di sisi sayap. Ini adalah sebuah keunggulan yang sangat berguna dalam permainan tim yang ingin mengubah tempo serangan dengan cepat, terutama saat menghadapi tim seperti Jepang yang sering melakukan tekanan tinggi.

Peran Lini Belakang yang Lebih dari Sekadar Menjaga Gawang
Seiring berjalannya pertandingan, peran lini belakang dalam menjaga keseimbangan tim semakin terasa. Lini belakang tidak hanya berfungsi untuk mencegah gol lawan, tetapi juga sebagai motor penghubung antara pertahanan dan serangan. Dalam beberapa kesempatan, Indonesia terlihat kesulitan membangun serangan dari lini belakang karena kurangnya kontrol dan ketepatan dalam penguasaan bola.

Ini adalah masalah yang perlu segera diperbaiki. Jika tim Indonesia ingin bersaing dengan tim-tim besar seperti Jepang, maka transisi dari bertahan ke menyerang harus lebih lancar dan terorganisir. Pemain seperti Rizky Ridho yang tidak hanya solid dalam bertahan tetapi juga memiliki kemampuan distribusi bola yang baik, menjadi elemen penting dalam menciptakan keseimbangan tim.

Meskipun Rizky Ridho menjadi sorotan utama di lini belakang, tidak dapat dipungkiri bahwa keseluruhan pertahanan Indonesia masih perlu perbaikan. Kurangnya komunikasi antara para pemain bertahan kadang membuat mereka terjebak dalam posisi yang tidak ideal, sementara tekanan dari tim lawan kerap kali mengungkapkan kelemahan-kelemahan ini.

Tantangan untuk Pelatih: Mengatasi Masalah di Lini Belakang
Bagi pelatih Indonesia, tantangan besar adalah memperbaiki kekurangan di lini belakang yang kerap terlihat ketika menghadapi lawan-lawan dengan kualitas serangan yang mumpuni seperti Jepang. Jika masalah ini tidak segera diatasi, Indonesia bisa kesulitan dalam menghadapi tim-tim besar lainnya di kualifikasi Piala Dunia atau ajang internasional lainnya.

Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah meningkatkan komunikasi antar pemain bertahan. Memiliki dua atau tiga pemain bertahan yang memiliki pemahaman yang baik satu sama lain adalah kunci untuk menghindari kebobolan. Selain itu, meningkatkan kemampuan bertahan individu juga sangat penting. Para bek harus mampu melakukan penghadangan dengan cepat, dan lebih efisien dalam memenangkan duel-duel udara.