Tiga Kontroversi Lain dari Gus Miftah yang Mengundang Sorotan Publik: Dari Gereja hingga Media Sosial

Kontroversi Lain dari Gus Miftah yang Mengundang Sorotan Publik
Sumber :
  • lifehack

GadgetGus Miftah, seorang pendakwah kondang yang dikenal dengan pendekatan dakwahnya yang santai dan toleran, kerap menjadi pusat perhatian. Namun, popularitasnya tidak luput dari kontroversi. Selain insiden yang melibatkan seorang penjual es teh beberapa waktu lalu, Gus Miftah juga terlibat dalam sejumlah peristiwa lain yang memicu diskusi hangat di masyarakat. Berikut adalah tiga kontroversi yang sempat melibatkan dirinya:

1. Ceramah di Gereja yang Memicu Perdebatan
Pada 2021, Gus Miftah menjadi pembicara dalam acara orasi kebangsaan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Jakarta Utara. Kehadirannya dalam acara tersebut menuai kritik tajam, terutama dari sebagian umat Muslim yang merasa bahwa tindakan ini melampaui batas toleransi. Mereka menilai seorang ulama tidak semestinya berdiri di tempat ibadah agama lain, meskipun tujuannya bukan untuk beribadah.

Menanggapi kontroversi ini, Gus Miftah menjelaskan bahwa kehadirannya hanya untuk menyampaikan pesan toleransi dan memperkuat persatuan bangsa. Ia menegaskan bahwa toleransi adalah bagian penting dari ajaran Islam dan bahwa tindakannya sejalan dengan upaya membangun hubungan antarumat beragama yang harmonis di Indonesia. Meski demikian, perdebatan di media sosial terus berlangsung, menunjukkan betapa sensitifnya isu ini bagi sebagian kalangan.

2. Wayang yang Disebut Mirip Ustaz Khalid Basalamah
Pada Februari 2022, di Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah menghadirkan sebuah pertunjukan wayang yang menampilkan karakter mirip Ustaz Khalid Basalamah. Dalam cerita tersebut, karakter ini digambarkan mengalami kekerasan oleh wayang Baladewa, tokoh heroik dalam pewayangan. Tayangan ini segera viral dan memancing reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk para pendukung Ustaz Khalid.

Banyak pihak menganggap tindakan ini tidak etis dan menyayangkan adanya representasi tokoh dakwah yang disalahartikan. Gus Miftah sendiri menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung. Ia juga menekankan bahwa dirinya tidak terlibat langsung dalam penyusunan cerita tersebut, meskipun tetap bertanggung jawab sebagai tuan rumah acara.

3. Video Viral "Toyor" Kepala Istri di Depan Umum
Kontroversi terbaru yang melibatkan Gus Miftah adalah sebuah video yang menunjukkan dirinya menoyor kepala istrinya di depan publik. Tindakan ini, meskipun dilakukan dengan nada bercanda, menuai kritik pedas dari netizen. Banyak yang merasa bahwa candaan tersebut tidak pantas dilakukan, terutama di depan umum, karena dianggap merendahkan perempuan.

Gus Miftah kemudian memberikan klarifikasi. Ia menyebutkan bahwa tindakan tersebut hanya bagian dari dinamika hubungan suami istri yang akrab dan bersifat humoris. Namun, sebagian besar publik tetap tidak setuju, dengan alasan bahwa sebagai figur publik, setiap tindakannya akan menjadi contoh bagi banyak orang.

Refleksi atas Kontroversi
Tiga kontroversi ini mencerminkan beragam reaksi masyarakat terhadap Gus Miftah, seorang tokoh agama yang sering mengusung pendekatan dakwah berbeda dari kebanyakan ulama. Di satu sisi, pendekatan ini membuatnya dekat dengan generasi muda dan lintas golongan. Namun, di sisi lain, tindakannya kerap dianggap melampaui batas oleh mereka yang lebih konservatif.

Dalam setiap kontroversi, Gus Miftah selalu berusaha memberikan penjelasan dan tetap menjunjung prinsip-prinsip toleransi serta kasih sayang. Pendekatan ini mungkin tidak selalu diterima oleh semua pihak, tetapi ia menunjukkan keberanian untuk berdiri di atas prinsip yang diyakininya.

Gus Miftah adalah cerminan dari keberagaman cara berdakwah di era modern. Meskipun tindakannya sering kali memicu kontroversi, ia tetap menjadi salah satu pendakwah yang mampu menarik perhatian publik lintas generasi. Sebagai masyarakat, penting untuk memahami konteks di balik setiap tindakan, sambil tetap menghargai perbedaan pandangan.

Kontroversi yang melibatkan Gus Miftah juga menjadi pengingat bahwa isu-isu keagamaan dan budaya selalu menjadi topik sensitif di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang bijak dalam menyikapi perbedaan, baik dari tokoh agama maupun masyarakat umum.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget