Kisah Sedih di Balik Viralnya Pernikahan Anak Usia 14-16 Tahun di Lombok Tengah
- Tangkapan Layar Tiktok
Gadget – Pernikahan antara siswi SMP Kelas 1 berinisial YL (14) dengan siswa SMK yang sudah putus sekolah RN (16) menjadi sorotan publik setelah prosesi pernikahan mereka diiringi tradisi adat Sasak viral di media sosial. Acara ini digelar secara meriah pada Rabu, 21 Mei 2025, dengan tradisi Nyongkolan yang menggunakan Gendang Beleq dan musik Kecimol. Namun, dibalik tarian dan kegembiraan tersebut, ada cerita panjang yang melibatkan kabur ke Sumbawa, tekanan keluarga, serta alasan-alasan kontroversial mengapa mereka akhirnya memutuskan untuk menikah.
Awal Perkenalan: Dari Pacaran Kakak Istri hingga Jatuh Cinta
RN pertama kali mengenal YL dua tahun lalu saat ia menjalin hubungan asmaranya dengan kakak YL. Namun, hubungan itu berakhir, dan tanpa disangka, RN justru mulai tertarik pada YL karena parasnya yang cantik. "Parasnya cantik, jadi saya tertarik," ungkap RN singkat ketika ditemui di kediamannya.
Setelah melewati masa pacaran yang cukup singkat, RN membulatkan tekad untuk mempersunting YL meskipun usianya masih sangat muda. Prosesi pernikahan mereka kemudian dilakukan sesuai dengan adat Sasak, namun tidak semulus yang terlihat di permukaan.
Kronologi Pernikahan yang Penuh Drama
1. Pertama Kalinya: Upaya Pembatalan oleh Pemerintah Desa
Menurut Kepala Desa Sukaraja, Lalu Januarsa Atmaja, sebelum pernikahan viral ini terjadi, kedua pasangan sempat mencoba menikah tiga minggu sebelumnya. Namun, upaya tersebut berhasil dicegah oleh Kadus setempat.
"Kami sudah melakukan pembelasan (pemisahan) pada pernikahan pertama mereka. Kami berhasil memisahkan mereka karena ini adalah kasus pernikahan anak-anak," jelas Lalu Januarsa.
Namun, upaya pembatalan ini ternyata membuat RN dan YL semakin nekat.
2. Kabur ke Sumbawa Selama Dua Hari Dua Malam
Tidak puas dengan kegagalan pertama, RN membawa kabur YL ke Pulau Sumbawa selama dua hari dua malam. Tindakan ini dilakukan agar pernikahan mereka tidak lagi bisa digagalkan oleh pihak lain.
"Supaya tidak dibelas (dipisahkan/digagalkan)," jelas RN saat ditanya alasan kaburnya.
Orang tua YL bahkan tidak memberikan izin bagi putrinya untuk kembali ke rumah, dengan alasan bahwa anaknya sudah "hilang" selama dua hari dua malam. Hal ini memperkuat tekad RN dan YL untuk tetap melanjutkan pernikahan mereka.
3. Pernikahan Kedua Berlangsung Meriah
Setelah kabur ke Sumbawa, RN dan YL akhirnya resmi menikah sesuai dengan adat Sasak. Prosesi Nyongkolan pun digelar dengan meriah, menggunakan Gendang Beleq dan musik Kecimol. Patung kuda Sasak atau jaran kamput juga hadir sebagai simbol penting dalam acara tersebut.
Namun, video pernikahan mereka yang diposting di Facebook oleh akun @Diyok Stars mendapatkan lebih dari 2,1 juta penayangan dan berbagai reaksi dari netizen. Salah satu momen yang paling banyak diperbincangkan adalah aksi pengantin wanita yang tampak marah-marah dan joget-joget diiringi musik tradisional.
Tanggung Jawab Baru: RN Sebagai Kepala Keluarga
Setelah menikah, RN harus langsung bekerja keras untuk menafkahi istri yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Selain itu, ia juga memiliki tanggung jawab merawat neneknya yang sudah renta.
"Pekerjaan saya serabutan. Saya pernah jual tembakau, bawang dari Sembalun, bahkan cari barang bekas rongsokan menggunakan pikap bersama pamanku," ungkap RN.
Meski pendapatannya kadang bisa mencapai Rp 500 ribu dalam sehari, RN menyadari bahwa hidup sebagai kepala keluarga bukanlah hal yang mudah, terutama bagi seseorang seusianya.
Alasan Putus Sekolah dan Tantangan Masa Depan
Sebelum menikah, RN sempat menjadi siswa SMK. Namun, ia memutuskan untuk berhenti sekolah karena kenakalan remaja. "Saya sering berkelahi dengan teman sekolah, bahkan pernah dilempari petugas keamanan," tuturnya.
Saat ini, RN belum yakin apakah ia akan kembali melanjutkan pendidikan atau tidak. Begitu pula dengan YL, yang masih duduk di kelas 1 SMP. Orang tua YL hanya berharap agar mereka mendapatkan pendampingan psikologis agar dapat menghadapi tantangan kehidupan sebagai pasangan muda.
Pandangan Pemerintah Desa: Sudah Melakukan Upaya Maksimal
Lalu Januarsa Atmaja, Kepala Desa Sukaraja, mengaku telah melakukan segala cara untuk mencegah pernikahan anak ini terjadi. Namun, tekanan dari kedua belah pihak keluarga membuat upaya tersebut gagal total.
"Kami sudah dua kali melakukan pembelasan, tapi karena orang tua mereka sama-sama tidak mau campur tangan, kami akhirnya tidak bisa apa-apa. Ini kan soal budaya dan keyakinan mereka," jelas Lalu Januarsa.
Dia juga menambahkan bahwa pemerintah desa sempat melarang penggunaan alat kesenian seperti Gendang Beleq dalam prosesi Nyongkolan. Namun, permintaan ini tidak didengar oleh keluarga mempelai.
Perspektif Masyarakat dan Hukum
Pernikahan anak di bawah umur merupakan isu yang sangat sensitif di Indonesia. Meskipun beberapa daerah masih menganggap pernikahan dini sebagai bagian dari budaya lokal, Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014 secara tegas melarang pernikahan anak di bawah usia 19 tahun tanpa persetujuan hakim.
Di sisi lain, orang tua YL mengungkapkan alasan mereka menyetujui pernikahan ini untuk menghindari fitnah sosial. "Kalau anak kami tidak menikah, nanti orang-orang bakal ngomongin buruk. Jadi ya biar saja mereka nikah," ujar salah satu anggota keluarga YL.
Kesimpulan
Pernikahan pelajar SMP-SMK di Lombok Tengah ini mencerminkan kompleksitas budaya, hukum, dan realitas sosial di Indonesia. Di satu sisi, pernikahan dini sering kali dianggap sebagai solusi atas masalah sosial tertentu, namun di sisi lain, dampak negatifnya terhadap pendidikan dan kesejahteraan anak-anak tidak bisa diabaikan.
Bagaimana pandangan Anda tentang fenomena pernikahan anak ini? Apakah ini merupakan bagian dari budaya yang harus dilestarikan, ataukah langkah-langkah hukum yang lebih tegas diperlukan untuk melindungi anak-anak?
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |