Kenapa AS Tak Pernah Menyudutkan Israel? Lima Fakta yang Jarang Diketahui Publik
- Wikimedia
Perang Enam Hari pada tahun 1967 menjadi titik balik penting dalam hubungan ini. Meskipun Israel memenangkan perang tanpa bantuan langsung dari AS, kemenangan tersebut memperkuat keyakinan AS bahwa Israel adalah sekutu yang mampu bertahan meskipun dihadapkan dengan tantangan besar. Sejak itu, hubungan kedua negara semakin erat dengan dukungan finansial, militer, dan teknologi yang terus mengalir dari AS ke Israel.
Israel juga dianggap sebagai satu-satunya negara demokratis stabil di wilayah Timur Tengah, yang sesuai dengan nilai-nilai politik dan sistem pemerintahan AS. Hal ini menjadikan Israel sebagai "ekstensi" ideologi Barat di tengah-tengah wilayah yang kompleks dan penuh ketegangan.
Alasan Ketiga: Kerja Sama Keamanan dan Intelijen
Kerja sama keamanan dan intelijen antara AS dan Israel adalah salah satu aspek terpenting dari hubungan mereka. Keduanya saling berbagi informasi sensitif tentang aktivitas kelompok militan, rencana serangan, serta gerakan pasukan musuh.
Salah satu contoh nyata dari kerja sama ini adalah program pengembangan sistem pertahanan udara canggih seperti Iron Dome. Sistem ini mampu menetralkan roket jarak dekat yang ditembakkan oleh kelompok-kelompok militan Palestina. Selain itu, Israel juga menjadi salah satu penerima utama pesawat tempur F-35 Lightning II dari AS, yang memperkuat dominasi udaranya di wilayah tersebut.
Melalui Memorandum of Understanding (MoU), AS telah berkomitmen untuk memberikan miliaran dolar bantuan militer kepada Israel setiap tahunnya. Dana ini digunakan untuk membeli senjata canggih, pengembangan teknologi pertahanan, serta pelatihan militer bersama. Dengan kerja sama ini, AS dan Israel dapat menjaga stabilitas regional dan melindungi kepentingan strategis mereka di Timur Tengah.
Alasan Keempat: Lobi Politik Pro-Israel di Washington
Di dalam negeri AS, kelompok-kelompok lobi pro-Israel memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan luar negeri negara tersebut. Salah satu organisasi paling kuat adalah American Israel Public Affairs Committee (AIPAC). Organisasi ini aktif menggalang dukungan lintas partai untuk mempertahankan hubungan strategis dengan Israel.
Lobi pro-Israel tidak hanya berfokus pada advokasi kebijakan, tetapi juga memberikan kontribusi finansial signifikan kepada kampanye politisi yang mendukung kepentingan Israel. Akibatnya, banyak keputusan politik AS—baik dari Partai Republik maupun Demokrat—cenderung memihak Israel, bahkan ketika ada tekanan internasional yang kuat.