Mengapa Hamas Sulit Ditaklukkan? Ini 10 Alasan yang Buat Israel Kewalahan
- lifehack
Unit militer Hamas terbagi dalam kelompok kecil yang tersebar. Mereka tidak punya markas besar yang tetap, melainkan berpindah-pindah di wilayah padat penduduk, seperti sekolah, rumah sakit, atau tempat ibadah.
Ini membuat Israel serba salah. Menyerang tempat tersebut bisa menimbulkan korban sipil, yang ujungnya akan memicu kecaman internasional.
6. Kepadatan Gaza Jadi Keuntungan Strategis
Gaza merupakan wilayah sempit dengan populasi yang sangat padat. Hal ini justru jadi keuntungan bagi Hamas, karena membuat mereka mudah berbaur dengan warga sipil.
Sebaliknya, bagi Israel, menyerang wilayah padat seperti itu penuh risiko, terutama dari sisi kemanusiaan dan opini global.
7. Peran Opini Publik Internasional
Hamas pintar memainkan narasi di media. Setiap kali ada serangan dari Israel yang menewaskan warga sipil, simpati dunia pun mengalir deras kepada Palestina.
Kondisi ini memicu tekanan diplomatik terhadap Israel agar menghentikan serangan. Akibatnya, ruang gerak militer Israel jadi terbatas oleh citra dan tekanan internasional.
8. Dukungan dari Negara dan Kelompok Eksternal
Meskipun terisolasi, Hamas tidak sendirian. Iran diketahui menjadi penyokong utama dalam hal pendanaan, pelatihan militer, dan suplai teknologi. Selain itu, Qatar dan kelompok-kelompok seperti Hizbullah juga memberikan dukungan—baik langsung maupun tidak langsung.
Bantuan ini memberi Hamas akses ke senjata, pelatihan, dan strategi bertahan.
9. Faktor Ideologi dan Agama
Bagi banyak anggota Hamas, perjuangan melawan Israel adalah misi suci. Mereka menganggapnya sebagai jihad atau perjuangan agama. Ini membuat mereka rela mati demi tujuan, dan tidak gentar meskipun kehilangan nyawa atau keluarga.
Motivasi ideologis ini tidak bisa dikalahkan hanya dengan kekuatan senjata.
10. Israel Tak Punya Tujuan Jelas terhadap Hamas
Seringkali, Israel sendiri tidak punya visi yang jelas: apakah ingin menghancurkan Hamas sepenuhnya, atau sekadar melemahkannya? Ketidakjelasan ini membuat strategi Israel tidak konsisten, berubah-ubah, dan mudah dikritik oleh masyarakat internasional.
Pada akhirnya, Hamas bukan hanya kekuatan militer kecil yang bisa ditaklukkan dengan bom atau drone. Mereka punya sistem yang kompleks, dukungan rakyat, ideologi yang kuat, dan strategi gerilya yang licin. Meski Israel punya senjata canggih, menghadapi Hamas bukan sekadar soal kekuatan militer—tapi soal politik, opini, dan sejarah yang panjang.