Dunia Tak Lagi Diam: 5 Negara Eropa Resmi Akui Palestina Merdeka

Rakyat Palestina Tak Gentar Hadapi Israel
Sumber :
  • lifeworks

Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terus menguat, terutama dari negara-negara Eropa yang berani mengambil sikap tegas di tengah konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Tak hanya sebatas pernyataan politik, beberapa negara Eropa bahkan telah secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina, sebagai bentuk dukungan konkret terhadap hak rakyat Palestina untuk merdeka dan hidup damai.

Langkah ini tentu tidak datang begitu saja. Di tengah tekanan geopolitik dan perdebatan internasional yang memanas, pengakuan dari negara-negara Eropa ini memberikan sinyal bahwa dunia mulai bergerak menuju solusi yang lebih adil. Berikut lima negara Eropa yang secara terbuka dan resmi mendukung kemerdekaan Palestina:

1. Swedia, Pelopor di Eropa Barat

Swedia tercatat sebagai negara pertama di Eropa Barat yang secara resmi mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Keputusan bersejarah ini diumumkan pada tahun 2014 oleh Pemerintah Swedia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Stefan Löfven.

Langkah ini dilandasi keyakinan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi antara Israel dan Palestina. Swedia juga menekankan bahwa pengakuan ini bukan bentuk keberpihakan, melainkan dukungan terhadap keadilan dan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Palestina.

2. Irlandia, Konsisten Bela Rakyat Palestina

Irlandia dikenal sebagai salah satu negara Eropa yang paling vokal dalam mendukung hak-hak Palestina. Pada bulan Mei 2024, Irlandia secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina. Bersama dengan Spanyol dan Norwegia, pengakuan ini menjadi bagian dari upaya kolektif untuk mendorong solusi damai atas konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Pemerintah Irlandia menegaskan bahwa pengakuan ini tidak ditujukan untuk menyerang Israel, namun untuk mempertegas posisi bahwa rakyat Palestina juga berhak atas negara merdeka dan berdaulat.

3. Spanyol, Dukung Solusi Dua Negara

Spanyol juga menjadi negara penting berikutnya yang mengakui Palestina pada Mei 2024. Perdana Menteri Pedro Sánchez menyampaikan bahwa keputusan ini lahir dari komitmen kuat terhadap perdamaian di Timur Tengah. Ia juga menambahkan bahwa langkah ini bersifat simbolik namun bermakna, karena menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluar terbaik dari konflik.

Meski menghadapi tekanan diplomatik, Spanyol berdiri teguh dan menyatakan bahwa perdamaian hanya bisa dicapai jika kedua pihak—Israel dan Palestina—diakui dan diperlakukan setara di mata dunia.

4. Norwegia, Mediator Damai yang Tegas

Norwegia, meskipun bukan anggota Uni Eropa, juga mengambil langkah penting dengan secara resmi mengakui Palestina pada waktu yang sama, yaitu Mei 2024. Negara Skandinavia ini sudah lama dikenal sebagai mediator netral dalam berbagai perundingan damai, termasuk dalam Oslo Accords.

Pengakuan ini menjadi sinyal kuat bahwa Norwegia tidak hanya ingin menjadi penengah, tetapi juga ingin terlibat aktif dalam menyuarakan keadilan dan hak rakyat Palestina untuk merdeka.

5. Islandia, Negara Kecil dengan Suara Besar

Jauh sebelum negara-negara Eropa Barat lainnya, Islandia telah mengakui Palestina sejak tahun 2011. Sebagai salah satu negara paling progresif di Eropa, Islandia berani mengambil sikap yang dianggap kontroversial saat itu. Namun, keberanian Islandia menjadi inspirasi bagi negara lain untuk mengikuti langkah serupa.

Islandia juga secara aktif mendukung berbagai resolusi di PBB yang berkaitan dengan hak-hak rakyat Palestina, termasuk seruan untuk diakhirinya pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.

Negara Eropa Lain yang Mendukung, Namun Belum Mengakui

Meskipun belum secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina, sejumlah negara Eropa lain telah menunjukkan dukungan yang cukup kuat dalam forum internasional maupun dalam pernyataan politik.

  • Prancis misalnya, menyatakan siap mengakui Palestina pada "waktu yang tepat". Mereka terus mendorong perundingan damai dan mendukung resolusi PBB yang mengakui hak Palestina.

  • Belgia dan Luksemburg juga aktif menyerukan pengakuan kolektif Palestina oleh Uni Eropa sebagai bentuk tekanan moral dan diplomatik.

  • Slovenia dan Malta pun kerap menyuarakan dukungan terhadap solusi dua negara dan kemungkinan pengakuan resmi di masa depan.

Mengapa Pengakuan Ini Penting?

Pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka bukan sekadar simbol. Ini adalah langkah strategis yang dapat mendorong perubahan besar dalam diplomasi internasional. Dengan semakin banyak negara mengakui Palestina, maka posisi tawar rakyat Palestina dalam perundingan global akan semakin kuat.

Lebih dari itu, pengakuan ini menunjukkan bahwa sebagian dunia, khususnya Eropa, mulai menyadari pentingnya keadilan dan hak yang setara bagi semua bangsa. Hal ini juga memberikan tekanan moral kepada negara lain untuk mengambil sikap yang lebih adil dan manusiawi dalam konflik ini.

Pengakuan dari Swedia, Irlandia, Spanyol, Norwegia, dan Islandia merupakan tonggak penting dalam perjuangan Palestina menuju kemerdekaan yang diakui secara internasional. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa solidaritas global terhadap Palestina terus tumbuh dan menjadi kekuatan nyata dalam diplomasi dunia.

Kini, tinggal menunggu apakah negara-negara Eropa lainnya akan menyusul dan berani menyuarakan keadilan. Karena pada akhirnya, perdamaian hanya akan tercapai jika pengakuan dan hak diberikan secara setara untuk semua pihak.