Mengapa Rusia Tak Sepenuhnya Membela Iran saat Diserang Israel dan AS? Ini Alasannya
- Rusia
Rusia secara tidak langsung mengizinkan Israel untuk menargetkan pasukan Iran di Suriah selama tidak mengganggu kepentingan atau pasukan Rusia. Oleh karena itu, membela Iran secara frontal bisa merusak hubungan strategis ini.
3. Rusia Fokus ke Ukraina dan Tekanan Ekonomi
Sejak invasi ke Ukraina, Rusia menghadapi gelombang sanksi internasional yang sangat berat. Dalam kondisi tersebut, Moskow harus fokus pada sumber daya dalam negeri dan perang berkepanjangan di Eropa Timur.
Membuka front baru di Timur Tengah, apalagi membantu Iran melawan kekuatan besar seperti AS dan Israel, jelas akan menambah beban yang tidak ringan. Rusia memilih untuk tidak memecah konsentrasi dan logistik militernya.
4. Risiko Perang Regional Sangat Besar
Konflik antara Iran dan Israel—terlebih jika disusul keterlibatan Amerika—berpotensi meluas menjadi perang regionalyang bisa menyeret banyak negara lain.
Rusia sangat menyadari bahaya ini. Terlibat secara langsung bisa mempercepat eskalasi menuju konflik besar, bahkan membuka peluang perang global baru. Maka dari itu, mereka lebih memilih pendekatan "tunggu dan lihat" sambil menjaga pengaruh diplomatik di kawasan.