Heboh! Prancis vs Israel: Tuduhan Antisemitisme Picu Perang Kata-Kata
- AP Photo/Christophe Ena
Gadget – Hubungan diplomatik antara Israel dan Prancis memanas akibat rencana Paris untuk mengakui negara Palestina pada bulan depan. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, menyerang Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dengan tuduhan bahwa langkah tersebut dapat meningkatkan antisemitisme di negara tersebut. Namun, Prancis tidak tinggal diam dan langsung memberikan serangan balik terhadap Netanyahu.
Rencana Prancis Akui Negara Palestina
Prancis berencana untuk secara resmi mengakui negara Palestina sebagai langkah untuk mendukung solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina. Keputusan ini menjadi pukulan bagi Israel, karena Prancis selama ini dikenal sebagai salah satu sekutu penting negara Zionis tersebut.
Netanyahu menyampaikan kecaman keras melalui surat kepada Macron, di mana ia menuding bahwa pengumuman pengakuan negara Palestina akan memperburuk kondisi antisemitisme di Prancis. Menurut Netanyahu, antisemitisme di Prancis sudah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Respons Prancis: Tuduhan Antisemitisme adalah "Keji dan Keliru"
Kantor Kepresidenan Prancis menolak tudingan Netanyahu dan menyebut tuduhan tersebut sebagai "keji dan keliru." Prancis menegaskan bahwa negaranya selalu melindungi komunitas Yahudi dan akan terus melakukannya.
Dikutip dari Le Monde, Selasa (19/8/2025), Kantor Kepresidenan Prancis menyatakan bahwa kekerasan terhadap komunitas Yahudi tidak bisa ditoleransi. Sejak tahun 2017, Presiden Macron telah mewajibkan semua pemerintahannya untuk menunjukkan sikap tegas terhadap para pelaku tindakan antisemit, terutama setelah serangan teroris pada 7 Oktober 2023.