Kisah Barbossa, Bajak Laut yang Ditakuti Oleh Kaisar Ottoman
- Antvklik
Gadget – Barbarossa, awalnya dikenal sebagai seorang bajak laut yang menakutkan, kemudian menapaki jalur yang memuncak sebagai seorang Laksamana di Angkatan Laut Kekaisaran Ottoman.
Perjalanan hidupnya yang menakjubkan tidak hanya mencerminkan keberaniannya di lautan, tetapi juga latar belakang serta perubahan-perubahan yang mengiringi kariernya yang luar biasa.
Barbarossa, yang memiliki keturunan Yunani, adalah seorang bajak laut yang sangat sukses pada masanya.
Kemenangan-kemenangannya bagi Kekaisaran Ottoman pada abad ke-16 membantu memperluas wilayah kekuasaan Ottoman di wilayah Mediterania.
Meskipun terkenal dengan kekejamannya, terutama terhadap orang-orang Yunani di kepulauan Aegea, ia sendiri adalah keturunan dari suku tersebut.
Sumber dari Kekaisaran Ottoman menyebutkan bahwa ayah Barbarossa adalah seorang sihapi atau anggota kavaleri Albania atau Turki, yang bernama Yakup Ağa.
Sedangkan ibunya, diyakini bernama Katerina, adalah seorang wanita Kristen Ortodoks Yunani yang sebelumnya menikah dengan seorang pendeta Ortodoks Yunani.
Barbarossa memiliki dua belas orang saudara, termasuk saudara laki-lakinya yang terkenal, Oruç.
Nama Barbarossa sendiri, yang berarti "janggut merah" dalam bahasa Italia, awalnya merupakan julukan bagi saudara laki-lakinya, namun kemudian diadopsi juga oleh Barbarossa.
Saudara-saudara tersebut menjadi pasangan yang tangguh dalam dunia bajak laut.
Perjalanan hidup Barbarossa dipenuhi dengan petualangan dan kisah kesuksesan di lautan.
Setelah saudaranya, Oruç, ditangkap oleh Kesatria Hospitaller dan dijadikan budak, Barbarossa bersama saudaranya berhasil berkumpul kembali di pulau Djerba, Tunisia.
Di sinilah mereka mulai membangun reputasi sebagai bajak laut yang menakutkan.
Barbarossa dan saudaranya tidak hanya terkenal karena keberanian mereka di lautan, tetapi juga karena kebrutalannya dalam menyerang kapal-kapal dari negara-negara Kristen, terutama Spanyol.
Mereka berhasil mengumpulkan armada dan menyerang benteng-benteng Spanyol di Afrika Utara, memperoleh banyak kekayaan dari pembajakan.
Keberhasilan Barbarossa dalam menaklukkan benteng-benteng Spanyol di Afrika Utara membuatnya semakin dihormati di Kekaisaran Ottoman.
Setelah saudaranya menjadi sultan di Aljir, Barbarossa naik pangkat dan menjadi pemimpin armada Ottoman. Dia juga menjadi tangan kanan Sultan Utsmaniyah Suleyman, memimpin serangan-serangan penting yang mengamankan wilayah-wilayah Ottoman.
Ketika tidak sedang bertempur di lautan, Barbarossa dikenal sebagai seorang penulis. Dia menulis memoar hidupnya sendiri selama tahun-tahun terakhirnya di Istanbul.
Kematian Barbarossa pada tanggal 4 Juli 1546 menandai akhir dari kehidupan seorang bajak laut yang legendaris, yang meninggalkan jejaknya dalam sejarah sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di lautan Mediterania pada masanya.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |