Rudal Oreshnik Rusia: Senjata Canggih yang Bisa Hancurkan Target di Eropa dalam Hitungan Menit!
- ABC News
Gadget – Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa negaranya telah memulai produksi massal rudal hipersonik terbaru bernama Oreshnik. Rudal ini rencananya akan ditempatkan di Belarus, negara yang berbatasan langsung dengan Polandia—anggota NATO—pada akhir tahun 2025. Pernyataan tersebut disampaikan Putin saat bertemu Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, di Pulau Valaam, dekat St Petersburg, pada Jumat (1/8/2025).
Spesifikasi dan Kemampuan Rudal Oreshnik
Rudal hipersonik Oreshnik adalah senjata balistik jarak menengah yang diklaim memiliki kemampuan luar biasa. Beberapa fitur utamanya meliputi:
Kecepatan Mach 10: Mampu mencapai target dalam hitungan menit.
Beberapa Hulu Ledak: Dilengkapi beberapa hulu ledak yang sulit diintersep oleh sistem pertahanan musuh.
Jangkauan Ekstensif: Dapat menjangkau target hingga 5.500 kilometer, mencakup seluruh daratan Eropa.
Menurut klaim media pemerintah Rusia, Oreshnik mampu mencapai pangkalan udara di Polandia dalam 11 menit dan markas NATO di Brussels, Belgia, hanya dalam 17 menit. Putin sendiri menyebut rudal ini sebagai "serangan konvensional yang setara dengan serangan nuklir."
Namun, sejumlah pakar pertahanan internasional menyangsikan klaim tersebut. Mereka menganggap bahwa kemampuan Oreshnik masih belum sepenuhnya terbukti dan kemungkinan dibesar-besarkan untuk tujuan propaganda. Bahkan, pada bulan Juni, laporan menyebutkan bahwa Oreshnik mengalami kegagalan peluncuran, dengan rekaman tak terverifikasi menunjukkan rudal tersebut jatuh dan hancur di wilayah udara Kazakhstan.
Latar Belakang Penempatan di Belarus
Penempatan rudal Oreshnik di Belarus bukanlah keputusan sembarangan. Sejak musim gugur 2024, Putin dan Lukashenko telah menandatangani perjanjian keamanan yang memberikan payung perlindungan militer Rusia kepada Belarus. Perjanjian ini mencakup penggunaan senjata nuklir Rusia dari wilayah Belarus, menjadikan negara tersebut bagian dari strategi pertahanan Moskwa.
Selain itu, Belarus juga telah menjadi lokasi penyimpanan sebagian senjata nuklir taktis Rusia. Pada Desember 2024, Lukashenko mengklaim bahwa negaranya telah menampung beberapa lusin senjata jenis itu. Keberadaan senjata nuklir di Belarus memberikan keuntungan strategis bagi Rusia, memungkinkan rudal dan pesawat militer mereka menjangkau target di Ukraina dan negara-negara anggota NATO di kawasan Eropa Timur serta Tengah dengan lebih cepat.
Peringatan bagi NATO
Dalam pidatonya, Putin juga mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara Barat. Dia menyatakan bahwa Moskwa dapat menggunakan rudal Oreshnik untuk menyerang Ukraina apabila NATO mengizinkan Kyiv menggunakan rudal jarak jauh untuk menghantam wilayah Rusia.
Kemampuan rudal ini, yang didukung oleh teknologi canggih, membuatnya menjadi alat ancaman serius bagi NATO dan sekutunya di Eropa. Terlebih lagi, perjanjian era Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet yang melarang penggunaan rudal jarak menengah telah resmi berakhir pada 2019, membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk mengembangkan senjata serupa tanpa batasan.
Implikasi Geopolitik
Langkah penempatan rudal Oreshnik di Belarus menunjukkan eskalasi ketegangan geopolitik antara Rusia dan Barat. Dengan adanya rudal hipersonik di wilayah yang berdekatan dengan NATO, Kremlin menunjukkan dominasi militernya di kawasan Eropa Timur dan Tengah. Selain itu, keberadaan senjata ini juga memperkuat posisi Rusia dalam konteks invasi ke Ukraina, memberikan ancaman serius bagi pasukan Kyiv dan pendukungnya.
Namun, langkah ini juga dapat memicu respons dari NATO, termasuk meningkatkan pertahanan di wilayah timur dan mempertimbangkan strategi baru untuk menghadapi ancaman rudal hipersonik. Dunia kini menanti langkah selanjutnya dari para pemain besar di panggung geopolitik global.
Kesimpulan:
Penempatan rudal hipersonik Oreshnik di Belarus oleh Rusia pada akhir 2025 merupakan langkah strategis yang menunjukkan ambisi militer Moscow di kawasan Eropa. Dengan kemampuan luar biasa rudal ini, NATO dan sekutunya harus bersiap menghadapi tantangan baru dalam dinamika keamanan regional. Apakah langkah ini akan memicu eskalasi atau justru mendorong dialog diplomatik? Waktu akan menjawabnya.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |