Bikin Kaget! Teknologi Israel Ternyata Dipakai Luas Negara-Negara Muslim

Teknologi Israel Ternyata Dipakai Negara-Negara Muslim
Sumber :
  • lifeworks

Di tengah ketegangan yang kerap terjadi antara Israel dan sejumlah negara mayoritas Muslim, terdapat satu fakta menarik yang jarang disorot: berbagai teknologi canggih buatan Israel ternyata digunakan secara luas oleh negara-negara tersebut. Meskipun secara politik hubungan kedua belah pihak sering kali tegang, kebutuhan akan kemajuan dan efisiensi membuat teknologi tetap menjembatani perbedaan.

Hubungan Politik Tak Selalu Sejalan dengan Teknologi

Beberapa negara seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, bahkan Indonesia, memang belum memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Namun dalam dunia teknologi, hal ini tak menjadi penghalang. Justru sebaliknya, teknologi menjadi ruang "netral" di mana kebutuhan dan kemanfaatan menjadi prioritas utama.

Banyak perusahaan teknologi asal Israel yang menyalurkan produk dan layanannya ke berbagai negara Muslim. Biasanya, transaksi dilakukan secara tidak langsung — melalui anak perusahaan, mitra internasional, atau perusahaan pihak ketiga dari negara netral. Cara ini memungkinkan kerja sama tetap berjalan tanpa perlu menyentuh aspek diplomatik secara langsung.

Teknologi yang Dipakai, Tapi Tak Diakui

Beberapa inovasi Israel yang secara diam-diam telah digunakan oleh negara-negara Muslim meliputi berbagai bidang strategis. Misalnya saja:

1. Teknologi Keamanan dan Intelijen

Salah satu yang paling dikenal adalah Pegasus, software mata-mata dari NSO Group. Aplikasi ini dikabarkan digunakan oleh beberapa negara untuk melacak aktivitas individu yang dianggap berpotensi mengancam stabilitas nasional. Walau menimbulkan kontroversi secara global, sistem ini tetap menjadi salah satu teknologi yang sangat dicari oleh pemerintah, termasuk dari negara Muslim.

2. Chip dan Prosesor Kelas Dunia

Peran Israel dalam pengembangan teknologi chip juga tak bisa diabaikan. Pusat riset Intel Israel menjadi tulang punggung dalam menciptakan prosesor-prosesor unggulan yang kini tertanam di banyak perangkat seperti laptop, server, hingga perangkat jaringan. Tanpa disadari, teknologi dari Tel Aviv ini mendukung infrastruktur digital di berbagai negara, termasuk dunia Islam.

3. Solusi Pertanian Cerdas

Untuk wilayah kering seperti Timur Tengah dan Afrika Utara, solusi irigasi efisien sangat dibutuhkan. Di sinilah Netafim, perusahaan agrikultur asal Israel, menawarkan teknologi irigasi tetes yang hemat air namun tetap produktif. Negara seperti Maroko, Mesir, bahkan Arab Saudi, telah mengadopsi sistem ini untuk mengatasi krisis air dan meningkatkan hasil pertanian.

4. Kecerdasan Buatan dan Aplikasi Digital

Tel Aviv dikenal sebagai salah satu pusat inovasi AI di dunia. Beragam startup teknologi asal Israel menyediakan solusi berbasis kecerdasan buatan yang digunakan dalam aplikasi mobile, sistem e-commerce, bahkan layanan pelanggan. Uniknya, banyak pengguna di negara Muslim tidak menyadari bahwa teknologi yang mereka gunakan ternyata berasal dari Israel.

Kenapa Negara Muslim Menggunakan Teknologi Israel?

Alasannya cukup sederhana — kebutuhan dan efisiensi. Negara-negara Muslim yang ingin mengejar ketertinggalan di bidang teknologi kerap kali harus memilih solusi terbaik, bahkan jika solusi itu berasal dari negara yang secara politik dianggap "berseberangan". Dalam dunia modern, kemajuan tak bisa menunggu, apalagi dalam hal pertahanan, pertanian, digitalisasi, dan keamanan nasional.

Lebih dari itu, Israel dikenal sebagai negara dengan investasi riset dan pengembangan yang sangat tinggi. Artinya, produk-produk mereka cenderung lebih matang dan siap pakai, dibandingkan dengan negara lain yang masih dalam tahap pengembangan.

Tanda-Tanda Normalisasi Hubungan Lewat Teknologi

Fakta bahwa teknologi Israel bisa digunakan di negara-negara Muslim menjadi sinyal penting bahwa normalisasi hubungan bisa dimulai dari sektor non-politik. Sejak penandatanganan Abraham Accords pada 2020 lalu, beberapa negara seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain mulai membuka hubungan diplomatik secara terbuka dengan Israel. Jalur teknologi dan bisnis menjadi jembatan awal sebelum masuk ke ranah politik.

Bukan tidak mungkin, negara lain seperti Arab Saudi dan Oman akan menyusul langkah serupa di masa mendatang. Terlebih, kolaborasi dalam bidang teknologi sering kali menghasilkan dampak yang sangat nyata dan cepat bagi masyarakat.

Dampak bagi Bisnis dan Politik Global

Kondisi ini juga menunjukkan bahwa dunia saat ini bergerak dalam arah yang kompleks dan tak selalu bisa ditebak hanya lewat peta politik. Teknologi menjadi alat diplomasi baru — yang tidak hanya menjawab kebutuhan ekonomi, tapi juga membuka peluang kolaborasi lintas ideologi.

Namun, situasi ini juga menimbulkan pertanyaan penting: sejauh mana sebuah negara bisa mengandalkan teknologi asing, terutama dari negara yang secara ideologis tidak sejalan? Apakah ini bentuk pragmatisme atau justru ketergantungan?

Kemajuan Tak Kenal Batas

Penggunaan teknologi asal Israel di negara-negara Muslim menggambarkan bahwa batas antara ideologi dan kebutuhan bisa menjadi sangat cair di era digital ini. Walau secara politik mereka berseberangan, secara teknologi mereka saling melengkapi.

Pada akhirnya, teknologi bukan hanya soal siapa pembuatnya, tapi bagaimana ia dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah nyata di dunia. Dunia modern menuntut kolaborasi lintas batas, karena kemajuan tidak bisa disandera oleh konflik yang tak kunjung selesai.