Mengenal 12 Grup Hacker Paling Berbahaya Dunia, Targetkan Indonesia!

Kaspersky APT
Sumber :
  • Sarie/GadgetViva

5. ToddyCat

Aktif sejak 2020, ToddyCat banyak menargetkan Malaysia. Mereka dikenal sangat teknikal dan mampu menggunakan perangkat lunak legal untuk menyamarkan malware mereka.

Menggunakan tools berbasis open source, ToddyCat menyerang sistem dengan menyusup tanpa terdeteksi dan mempertahankan akses jangka panjang di jaringan korban.

6. Lazarus

Grup legendaris ini dikenal dunia lewat peretasan bank Bangladesh. Lazarus, yang diduga disponsori negara, kini terus aktif menyerang Korea Selatan lewat Operasi SyncHole.

Metodenya menggabungkan serangan watering hole, eksploitasi zero-day, dan perangkat lunak pihak ketiga. Enam perusahaan besar Korea Selatan telah terinfeksi.

7. Mysterious Elephant

Grup ini diamati Kaspersky sejak 2023. Mereka menggunakan backdoor baru untuk mengeksekusi perintah tanpa sepengetahuan korban di Pakistan, Bangladesh, dan Sri Lanka.

Berkaitan dengan grup lain seperti Bitter dan Confucius, Mysterious Elephant kini menyusun taktik baru dengan senjata siber canggih dan strategi infiltrasi berlapis.

8. Dropping Elephant

Berfokus pada target di India dan Asia Selatan, kelompok ini dikenal menggunakan dokumen Word yang telah dimodifikasi untuk menyebarkan malware backdoor.

Mereka kerap mengincar jurnalis, diplomat, dan akademisi sebagai pintu masuk ke jaringan pemerintah dan militer.

9. Origami Elephant

Masih satu afiliasi dengan kelompok “elephant series”, Origami Elephant memanfaatkan situs palsu dan pesan sosial media untuk menyebarkan spyware ke perangkat target.

Mereka sangat aktif di kawasan Asia Tengah dan memiliki ketertarikan pada proyek infrastruktur lintas negara dan informasi militer.

10. Bitter APT

Bitter beroperasi secara senyap di Asia Selatan dan aktif mengeksploitasi kelemahan sistem operasi dan aplikasi populer. Korbannya tersebar di sektor telekomunikasi dan energi.

Mereka menggunakan malware eksklusif yang hanya diaktifkan saat kondisi tertentu terpenuhi, membuat pendeteksiannya sangat sulit.

11. Confucius

Target utama Confucius adalah organisasi militer dan lembaga keagamaan di India dan Asia Selatan. Mereka sering menggunakan file dokumen bertema keagamaan atau nasionalisme sebagai umpan phishing.

Grup ini mengandalkan rekayasa sosial untuk menjebak korban agar membuka file berbahaya, memicu malware yang menyedot data.

12. GhostNet

Terkenal sebagai peretas global, GhostNet telah menyerang lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia, sejak awal 2010-an. Mereka menggunakan kombinasi teknik klasik dan canggih untuk menyusup.