Benarkah Kimchi dan Makanan Fermentasi Lainnya Baik untuk Kesehatan Anda? Simak Faktanya!

Benarkah Kimchi dan Makanan Fermentasi Lainnya Baik untuk Kesehatan Anda? Simak Faktanya!
Sumber :
  • Getty Images

Gadget – Sejak zaman dahulu, manusia telah mengonsumsi makanan fermentasi sebagai cara untuk mengawetkan bahan pangan. Namun, baru-baru ini penelitian mulai mengungkap potensi manfaat kesehatan dari proses fermentasi ini. Mulai dari meningkatkan kesehatan usus hingga mendukung sistem kekebalan tubuh, makanan fermentasi seperti kimchi, kombucha, sauerkraut, dan yogurt menjadi perhatian para ilmuwan.

Namun, pertanyaannya tetap ada: apakah makanan fermentasi benar-benar baik untuk kita?

Apa Itu Makanan Fermentasi?

Makanan fermentasi dihasilkan melalui proses pertumbuhan mikroba yang terkendali, di mana bakteri atau ragi memecah karbohidrat seperti pati dan gula. Proses ini tidak hanya mengubah rasa dan tekstur makanan, tetapi juga dapat meningkatkan nilai nutrisinya.

Contoh makanan fermentasi yang populer antara lain:

  • Kimchi: Sayuran fermentasi asal Korea yang kaya akan vitamin C dan serat.
  • Kombucha: Teh fermentasi dengan manfaat antioksidan.
  • Sauerkraut: Kubis fermentasi dari Eropa yang dikenal karena kandungan probiotiknya.
  • Yogurt: Produk susu fermentasi yang kaya akan bakteri baik.

Manfaat Kesehatan Makanan Fermentasi

1. Meningkatkan Kesehatan Usus

Proses fermentasi dapat menghasilkan senyawa bioaktif seperti asam organik dan peptida yang mendukung kesehatan usus. Beberapa makanan fermentasi juga mengandung probiotik—bakteri hidup yang membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus.

Selain itu, fermentasi dapat mengurangi atau menghilangkan zat-zat seperti oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol (FODMAP), yang sering menyebabkan masalah pencernaan pada sebagian orang. Hal ini membuat makanan fermentasi lebih mudah dicerna dan cocok untuk penderita sindrom iritasi usus (IBS).

2. Melatih Sistem Kekebalan Tubuh

Makanan fermentasi dapat melatih sistem kekebalan tubuh dengan memperkenalkan mikroba hidup ke dalam usus. Mikroba ini membantu mengatur respons imun tubuh terhadap ancaman eksternal, sehingga mengurangi risiko penyakit autoimun seperti penyakit radang usus.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan fermentasi seperti sauerkraut dapat mengaktifkan reseptor HCA3, yang memiliki efek anti-inflamasi. Ini artinya sistem kekebalan tubuh menjadi kurang responsif secara berlebihan, mengurangi risiko peradangan kronis.

3. Mendukung Kesehatan Mental

Meskipun masih membutuhkan lebih banyak penelitian, beberapa studi awal menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan fermentasi dan kesehatan mental. Misalnya, partisipan yang rutin mengonsumsi makanan fermentasi memiliki keragaman bakteri usus yang lebih tinggi dan laporan suasana hati yang lebih stabil dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsinya.