Siap-Siap! Pendukung Khofifah Bakal Lawan Aksi Demo Besar di Jawa Timur 3 September
- Wikimedia
Gadget – Gadget – Kondisi Jawa Timur tampaknya bakal mengalami situasi yang memanas akibat rencana aksi demo besar-besaran oleh kelompok yang mengatasnamakan "Jawa Timur Menggugat" pada Rabu, 3 September 2025. Unjuk rasa ini berfokus di Gedung Negara Grahadi, tempat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melaksanakan tugasnya. Namun, rencana tersebut mendapatkan perlawanan keras dari sejumlah elemen masyarakat yang mendukung kepemimpinan Khofifah.
Perlawanan Massa Pendukung Khofifah
Sebuah video viral di media sosial menunjukkan kecaman tajam terhadap rencana aksi demo tersebut. Salah satu tokoh yang menonjol adalah Mat Mochtar, seorang tokoh masyarakat dari Madura yang tinggal di Surabaya.
"Saya Mat Mochtar, tokoh masyarakat Jawa Timur. Saya mengimbau kepada siapa pun yang ingin mengganggu Bu Khofifah, saya tidak peduli siapa pun itu. Tolong jangan berkoar-koar, saya akan melawan," tegas Mat Mochtar dalam video tersebut.
Ia menegaskan bahwa Khofifah tidak pernah tersangkut kasus korupsi, sehingga tidak ada alasan kuat untuk mengkritiknya hanya berdasarkan ujaran kebencian atau agenda politik tertentu. Selain itu, ia menyebutkan bahwa aksi demo hanya akan meresahkan warga dan mengganggu ketertiban umum di Jawa Timur.
Elemen Ojek Online (Ojol) Menolak Demo
Komunitas ojek online (ojol) di Jawa Timur juga turut menolak rencana aksi demo ini. Melalui keterangannya, Rochmad, koordinator komunitas ojol di Surabaya, menegaskan dukungan mereka kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Banyak aspirasi dalam demonstrasi justru tidak realistis. Tuntutan seperti penurunan pajak itu tidak masuk akal karena merupakan kewenangan negara, bukan bisa diturunkan seenaknya hanya karena desakan massa," ungkap Rochmad.
Menurutnya, masyarakat kecil seperti pengemudi ojol lebih memilih bekerja keras daripada larut dalam agenda politik. Ia menambahkan bahwa masyarakat sudah lelah melihat aksi demonstrasi yang sering kali menjadi panggung bagi segelintir orang saja.
Gerakan "Jatim Fokus Kerja" mulai berkembang sebagai bentuk perlawanan masyarakat terhadap politisasi isu-isu di jalanan. Gerakan ini menekankan pentingnya stabilitas daerah agar pembangunan dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
"Fahrudin", tokoh masyarakat lainnya yang ikut deklarasi gerakan ini, menjelaskan bahwa langkah ini bukan sekadar simbol tetapi mencerminkan kedewasaan masyarakat Jawa Timur. "Kita ingin daerah ini stabil, ekonomi jalan, dan pembangunan berlanjut," katanya.