Jet Tempur J-10C Bisa Mendarat di Iran, Benarkah Cina Tengah Ubah Peta Kekuatan Timur Tengah?
- lifeworks
Kedua, ada risiko diplomatik. Jika penjualan ini terlaksana, reaksi keras bisa datang dari Amerika Serikat, Israel, maupun negara Teluk. Mereka mungkin menekan Beijing dengan sanksi tambahan terhadap perusahaan pertahanan Cina.
Ketiga, persoalan logistik dan pemeliharaan. Jet tempur modern seperti J-10C membutuhkan rantai pasokan suku cadang yang stabil, serta pelatihan intensif bagi pilot dan teknisi. Jika Iran gagal memenuhi kebutuhan itu, efektivitas pesawat bisa menurun drastis.
Secara keseluruhan, alasan Cina ingin memberikan atau menjual J-10C ke Iran adalah kombinasi antara kebutuhan mendesak Teheran dan kepentingan strategis Beijing. Iran butuh modernisasi cepat karena armada tuanya makin rentan, sementara Rusia tidak bisa memenuhi janji tepat waktu. Cina melihat peluang emas: memperluas pengaruh geopolitik, memperkuat hubungan dengan mitra energi penting, sekaligus meraup keuntungan ekonomi dari industri pertahanan.
Namun, kesepakatan ini masih berada di bawah bayang-bayang risiko. Pertanyaan terbesar terletak pada kemampuan Iran membayar dengan cara yang diterima Cina, serta bagaimana Beijing menghadapi reaksi dunia internasional. Jika kedua hal itu bisa diatasi, bukan tidak mungkin J-10C akan segera menghiasi langit Iran, membawa implikasi besar bagi keseimbangan kekuatan di Timur Tengah.