Jelang Kualifikasi Piala Dunia Ronde 4 Dimulai, Patrick Kluivert Sudah Dipuja Media Asing Gara-gara Hal Mengejutkan Ini

Media Phapluat asal Vietnam juga ikut menyoroti momen langka ini. Dalam artikelnya, mereka menulis bahwa keluarga Kluivert sedang menjalani pekan yang “membanggakan dan bersejarah.”

“Ketiga putra Patrick Kluivert mencetak gol untuk tiga klub berbeda hanya dalam tiga hari. Sungguh luar biasa,” tulis Phapluat.

Media itu bahkan menyinggung bahwa momen indah ini semoga bisa menjadi pertanda baik bagi Kluivert saat memimpin Timnas Indonesia.

“Ketika anak-anaknya bersinar di Eropa, sang ayah kini sedang membangun tim nasional Indonesia yang disiplin, berkarakter, dan mampu bersaing di tingkat benua.”

Ujian Sebenarnya Menanti di Timnas Indonesia

Meski sedang menjadi bahan pujian di luar lapangan, tugas berat menanti Patrick Kluivert. Dalam dua hari ke depan, ia akan memimpin Timnas Indonesia menghadapi dua lawan tangguh, Arab Saudi dan Irak, di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa. Kluivert dituntut untuk membuktikan bahwa Indonesia bukan lagi tim penggembira di level Asia.
Hasil dari dua pertandingan awal ini akan sangat menentukan arah perjalanan Garuda menuju cita-cita besar tampil di Piala Dunia.

Jika mampu menunjukkan progres nyata, Kluivert bisa mengubah pandangan dunia terhadap sepak bola Indonesia. Namun, jika gagal, tekanan dari publik dan suporter tentu tak bisa dihindari.

Meski demikian, aura optimisme tetap menyelimuti skuad merah putih. Pengalaman dan mentalitas Eropa yang dibawa Kluivert diharapkan bisa menular ke para pemain muda Indonesia yang kini bersemangat tinggi menghadapi kompetisi besar ini.

Pujian media asing untuk keluarga Kluivert bukan hanya kebetulan. Di balik kisah itu, tersirat pesan bahwa sepak bola adalah tentang semangat, dedikasi, dan warisan.

Patrick Kluivert kini memikul tanggung jawab besar bukan hanya sebagai pelatih Timnas Indonesia, tapi juga sebagai figur yang membawa harapan baru bagi publik sepak bola Tanah Air.

Sementara anak-anaknya menorehkan prestasi di Eropa, sang ayah punya misi berbeda di Asia: membuktikan bahwa Indonesia layak diperhitungkan di kancah dunia.