Patrick Kluivert Buka Suara Soal Kondisi Calvin Verdonk Jelang Duel Hidup-Mati Lawan Irak

Patrick Kluivert
Sumber :
  • tvonenews.com

Kluivert menyebut laga melawan Irak akan menjadi “final” lain bagi Timnas Indonesia. Kekalahan dari Arab Saudi membuat posisi Garuda semakin terdesak di klasemen sementara Grup B.

Pelatih berusia 48 tahun itu menegaskan timnya akan tampil habis-habisan demi menjaga peluang menuju Piala Dunia 2026.

“Dalam tiga hari kami akan memiliki final lainnya, dan kami akan memberikan yang terbaik seperti biasa,” tegas Kluivert.

Untuk mengantisipasi absennya Verdonk, Kluivert masih memiliki beberapa opsi di posisi bek kiri. Nama Dean James menjadi pilihan utama di laga melawan Arab Saudi, sementara Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, dan Yance Sayuri juga tersedia dalam daftar pemain.


Alternatif di Pos Bek Kiri Timnas Indonesia

Kondisi Verdonk memang menjadi perhatian utama, namun stok pemain di sisi kiri masih tergolong cukup.
Berikut beberapa opsi yang dimiliki Kluivert:

  • Dean James – tampil solid meski kalah dari Arab Saudi, bisa jadi starter lagi melawan Irak.

  • Shayne Pattynama – punya pengalaman lebih banyak di level internasional, unggul dalam duel udara.

  • Nathan Tjoe-A-On – fleksibel dan bisa bermain sebagai bek tengah atau sayap kiri.

  • Yance Sayuri – opsi menyerang jika Kluivert ingin bermain lebih ofensif.

Jika Verdonk gagal pulih tepat waktu, Kluivert kemungkinan akan menyesuaikan taktik, bisa jadi dengan skema 3-5-2 seperti saat fase sebelumnya, agar lini pertahanan tetap stabil dan sayap kiri tidak terlalu terbuka.


Selain Verdonk, beberapa pemain juga dikabarkan mengalami kelelahan usai laga berat melawan Arab Saudi. Namun, suasana tim tetap positif. Beberapa pemain seperti Jay Idzes, Rafael Struick, dan Marselino Ferdinan disebut tetap dalam kondisi fit untuk laga selanjutnya.

Irak sendiri datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah mengalahkan Vietnam di laga sebelumnya. Pertemuan kontra Indonesia akan menjadi ajang pembuktian siapa yang lebih siap secara mental dan fisik.

Kluivert menegaskan bahwa meski kondisi tim tidak 100 persen, semangat juang pemain tetap tinggi. Ia juga memuji mentalitas para pemain yang terus belajar dari kekalahan sebelumnya.

“Kekalahan memang menyakitkan, tapi saya melihat tim ini punya karakter kuat. Kami belajar cepat dan akan tampil lebih siap melawan Irak,” tutup Kluivert.