Media Vietnam Sindir Pedas Kluivert, Sebut Level Timnas Indonesia Turun Drastis Dibanding Era Shin Tae-yong

Patrick Kluivert dan Shin Tae-yong
Sumber :
  • Istimewa

Gadget – Media olahraga asal Vietnam, The Thao247, kembali menyoroti performa Timnas Indonesia usai kekalahan 2-3 dari Arab Saudi dalam laga pembuka Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka menilai hasil tersebut menjadi tanda kemunduran di bawah asuhan Patrick Kluivert, jika dibandingkan dengan era Shin Tae-yong yang lebih stabil dan kompetitif.

Menurut The Thao247, pelatih asal Belanda itu belum mampu mengembalikan kepercayaan publik dan gagal menunjukkan peningkatan permainan yang signifikan. Dalam artikelnya, media tersebut menulis tajuk yang cukup keras: “Patrick Kluivert tertinggal jauh dari pelatih Shin Tae-yong dalam satu prestasi.”

Kekalahan dari Arab Saudi Jadi Sorotan

Dalam pertandingan di Grup C tersebut, Timnas Indonesia sempat unggul lebih dulu namun akhirnya kalah 2-3. The Thao247 menyebut kekalahan itu sebagai langkah mundur besar bagi skuad Garuda yang selama ini dikenal solid di era Shin Tae-yong.

“Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Indonesia belum pernah kalah dari Arab Saudi seperti Patrick Kluivert,” tulis The Thao247 dalam laporannya.

Media Vietnam itu menilai perbedaan “level” antara Kluivert dan Shin bukan hanya soal hasil, tapi juga pendekatan taktik serta kedisiplinan tim. Kekalahan ini, menurut mereka, memperlihatkan betapa jauh jarak kualitas kepelatihan antara keduanya.


Era Shin Tae-yong Dianggap Lebih Stabil dan Efektif

The Thao247 kemudian mengulas kembali dua pertemuan terakhir antara Indonesia dan Arab Saudi di era Shin Tae-yong.

Pada laga pertama di Stadion Jeddah, skuad Garuda berhasil menahan imbang Arab Saudi 1-1 yang kala itu masih dilatih Roberto Mancini. Sedangkan dalam pertemuan kedua di kandang sendiri, Indonesia menang 2-0 berkat performa luar biasa Marselino Ferdinan.

Media Vietnam menyebut hasil tersebut sebagai bukti nyata peningkatan signifikan sepak bola Indonesia di bawah pelatih asal Korea Selatan itu.

“Kekalahan ini semakin memperjelas perbandingan antara Kluivert dan Shin Tae-yong. Di era Shin Tae-yong, Indonesia belum pernah kalah dalam dua pertandingan melawan Arab Saudi,” tulis The Thao247.

Bagi publik Vietnam, perbedaan hasil itu menjadi refleksi bahwa sistem kerja dan filosofi permainan Kluivert masih belum cocok dengan karakter pemain Indonesia.


Statistik dan Kritik Tajam Media Vietnam

Dalam laporan lengkapnya, The Thao247 juga menyoroti catatan pertemuan kedua negara yang memang tidak berpihak pada Indonesia. Dari 15 laga resmi dan uji coba, Indonesia hanya menang 1 kali, seri 2 kali, dan kalah 12 kali dari Arab Saudi.

Namun kemenangan 2-0 di era Shin Tae-yong menjadi momen yang disebut “bersejarah” dan “menghebohkan,” karena menunjukkan perkembangan signifikan Timnas Indonesia di pentas Asia.

“Indonesia pernah membuat heboh ketika mengalahkan Arab Saudi 2-0 pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dua gol dari Marselino Ferdinan jadi simbol perkembangan sepak bola Indonesia di bawah Shin Tae-yong,” tulis The Thao247 lagi.

Sebaliknya, kekalahan Kluivert di laga debut kompetitif justru menimbulkan keraguan besar terhadap arah baru yang diambil PSSI setelah perpisahan dengan Shin.


The Thao247 juga mengutip pandangan publik dan pengamat yang mulai mempertanyakan keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong. Banyak yang menilai pergantian pelatih tersebut justru membuat performa Indonesia menurun dan kehilangan konsistensi.

“Itulah sebabnya ketika Pelatih Kluivert gagal, banyak yang berpendapat bahwa Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) telah keliru memecat Shin Tae-yong,” tulis media itu.

Media tersebut bahkan menilai bahwa kemampuan Kluivert, meski sebagai mantan bintang Barcelona dan Ajax, belum terbukti efektif untuk mengangkat performa timnas Indonesia.

“Kemampuan pelatih asal Belanda itu diragukan dan disebut-sebut tidak mampu membantu Indonesia berkembang sebaik saat Shin Tae-yong masih bertugas,” tulis mereka menutup laporan.


Kini, tekanan besar mengarah ke Patrick Kluivert. Kekalahan dari Arab Saudi bukan hanya membuat posisi Indonesia di klasemen awal menjadi sulit, tetapi juga menimbulkan pertanyaan soal arah taktik dan motivasi tim.

Publik menuntut pembuktian bahwa Kluivert layak menangani Timnas Indonesia dan bisa membawa Garuda kembali menunjukkan semangat juang seperti di era Shin Tae-yong.

Pertandingan berikutnya melawan Irak pun disebut menjadi “laga hidup-mati” bagi Kluivert untuk mempertahankan kepercayaan publik dan jabatan yang kini mulai goyah.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget