Coach Justin Sindir Keras PSSI Soal Wawancara Jay Idzes dan Maarten Paes: Kok Bisa Dibiarkan?

Coach Justin
Sumber :
  • YT/Justinus Lhaksana

Gadget –Pengamat sepak bola Justinus Lhaksana, atau yang akrab dikenal sebagai Coach Justin, melontarkan kritik tajam kepada PSSI. Kritik itu muncul setelah sahabat Thom Haye, Neal Petersen, melakukan wawancara eksklusif dengan dua pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jay Idzes dan Maarten Paes.

Wawancara tersebut tayang di kanal YouTube The Haye Way, tak lama setelah Indonesia kalah dari Arab Saudi 2-3 pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Bagi Coach Justin, momen itu sangat tidak tepat karena dilakukan di tengah masa persiapan menuju laga penting berikutnya melawan Irak.

“Kok bisa interview terjadi dalam waktu tiga hari istirahat? Masih ada match berikutnya. Setelah Saudi, sebelum Irak, kenapa PSSI membiarkan Neil melakukan interview dengan pemain?” ujarnya dalam kanal YouTube miliknya, Sabtu (11/10/2025).


“Dulu Saya Dihujat, Sekarang Dibiarkan”

Coach Justin kemudian membandingkan situasi tersebut dengan pengalaman pribadinya saat ia diwawancarai oleh manajer Timnas, Sumardji, pada laga melawan Australia. Saat itu, ia mengaku menjadi sasaran hujatan netizen karena dianggap mengganggu fokus pemain.

Padahal, menurutnya, wawancara tersebut tidak direncanakan dan tidak melibatkan pemain secara langsung. Namun, publik kala itu menilai tindakannya tidak etis karena dilakukan di tengah agenda Timnas.

“Waktu itu saya dihujat habis-habisan, padahal enggak ganggu siapa pun. Tapi sekarang, kalah dari Arab Saudi, pemain justru diwawancarai lagi-lagi tanpa masalah. Aneh kan?” kata Justin dengan nada kesal.


Ketidakadilan bagi Konten Kreator Lokal

Lebih lanjut, Coach Justin menilai bahwa kebijakan PSSI tampak tidak adil bagi konten kreator lokal. Ia mendapat laporan dari sejumlah jurnalis dan rekan media yang kesulitan mewawancarai pemain Timnas. Bahkan, ada yang harus mengeluarkan biaya untuk bisa mendapatkan akses.

“Banyak kolega saya yang bilang sulit banget buat dapat izin wawancara pemain. Ada yang bahkan harus bayar, dan nominalnya enggak kecil,” ujarnya.

Sementara itu, akun The Haye Way disebut bisa dengan mudah mendapatkan akses eksklusif ke pemain-pemain Timnas, terutama mereka yang punya latar belakang Eropa seperti Jay Idzes, Maarten Paes, atau Thom Haye.

“Apakah karena mereka teman dekat Thom Haye? Apakah ada perlakuan khusus? Kalau akun luar boleh, kenapa yang lokal susah banget?” tanya Justin retoris.


PSSI Diminta Lebih Transparan dan Adil

Coach Justin menegaskan, PSSI seharusnya bersikap adil dalam memberi izin wawancara. Menurutnya, Timnas Indonesia adalah milik publik, bukan milik pihak tertentu yang punya koneksi lebih kuat.

“Kalau memang aturannya enggak boleh ada wawancara sebelum pertandingan, ya semua harus ikut. Jangan cuma satu channel yang boleh, sementara yang lain dilarang,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa wawancara eksklusif semacam itu berpotensi menimbulkan persepsi negatif terhadap federasi. Selain itu, situasi seperti ini bisa memicu rasa tidak adil di kalangan jurnalis lokal yang selama ini mengikuti perkembangan Timnas Indonesia dari dekat.

“Timnas ini Timnas Indonesia, bukan Belanda. Jadi, tolonglah, jangan diskriminatif. Gilirkan saja izin wawancara. Enggak harus ke saya, kasih ke yang lain juga enggak apa-apa. Yang penting adil,” ujar Justin.


Kritik Coach Justin seolah membuka kembali pertanyaan besar soal transparansi komunikasi antara PSSI dan media. Di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap performa Timnas Indonesia, pengelolaan informasi yang tidak konsisten justru bisa menimbulkan polemik baru.

Ia menilai, PSSI perlu memperbaiki mekanisme izin media, agar tidak ada kesan pilih kasih antara media lokal dan pihak luar. Langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap profesionalitas federasi.

“Kalau aturan bilang enggak boleh, ya semua enggak boleh. Tapi kalau boleh, ya harus fair. Jangan cuma satu channel dari luar negeri yang selalu dapat kesempatan,” tegasnya.


Meski ucapannya terkesan keras, Coach Justin menegaskan bahwa kritik ini bukan untuk menjatuhkan siapa pun. Ia hanya ingin agar semua pihak, terutama PSSI, bisa memperlakukan media dan konten kreator lokal dengan adil.

Baginya, keadilan dalam akses informasi dan kesempatan liputan adalah bentuk dukungan nyata bagi perkembangan sepak bola nasional.

“Saya enggak mau salahkan siapa pun, tapi jelas ini tanggung jawab PSSI. Kalau bicara soal profesionalisme, ya tunjukkanlah. Jangan sampai yang di luar negeri lebih mudah dapat akses ketimbang kita di dalam negeri,” tutupnya.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget