Media Vietnam Akhirnya Paham Alasan PSSI Tak Pecat Patrick Kluivert, Ternyata Masih Ada Rencana Besar

Patrick Kluivert
Sumber :
  • PSSI

Kluivert Masih Terikat Kontrak hingga 2027

Selain faktor evaluasi teknis, kontrak Kluivert juga menjadi alasan kuat mengapa ia belum dipecat. Pelatih asal Belanda itu diketahui masih terikat kontrak hingga Januari 2027. Jika PSSI memutus kontraknya lebih awal, federasi berpotensi harus membayar kompensasi besar.

Oleh karena itu, PSSI lebih memilih menunggu hasil evaluasi internal sebelum membuat keputusan yang berpotensi memengaruhi stabilitas keuangan dan arah pembinaan Timnas.

Sumber internal federasi juga menyebutkan bahwa Kluivert masih punya peluang untuk dipertahankan. Ia dianggap masih memiliki visi pembangunan jangka panjang terhadap skuad muda Indonesia, terutama menjelang kualifikasi Piala Dunia 2030 dan Piala Asia 2027.


Fokus ke Piala AFF dan Piala Asia

Meski gagal di kualifikasi Piala Dunia, PSSI kini mengarahkan fokus pada dua turnamen penting: Piala AFF dan Piala Asia 2027. Dua ajang ini menjadi ujian nyata bagi Kluivert untuk membuktikan kapasitasnya.

Beberapa pengamat menilai bahwa PSSI akan memantau performa Timnas di dua turnamen tersebut sebagai dasar keputusan akhir. Jika Kluivert mampu membawa peningkatan signifikan, peluangnya untuk bertahan tetap terbuka lebar.

Bagi Kluivert sendiri, tantangan ini menjadi pembuktian besar. Mantan legenda timnas Belanda itu diyakini ingin membangun warisan jangka panjang di sepak bola Indonesia. Ia bahkan disebut masih rutin berdiskusi dengan Direktur Teknik PSSI dan tim analis untuk merancang pembenahan strategi permainan Garuda.


Langkah PSSI yang tidak langsung memecat Patrick Kluivert rupanya kini mulai dipahami media asing, termasuk Vietnam. Mereka melihat bahwa federasi tengah berusaha mengambil keputusan secara rasional, bukan emosional.

Dengan kontrak yang masih berjalan dan proyek pembinaan yang belum tuntas, PSSI tampaknya ingin memastikan setiap keputusan didasarkan pada analisis menyeluruh. Bagi banyak pihak, ini bisa menjadi pertanda bahwa sepak bola Indonesia sedang bertransformasi menuju tata kelola yang lebih profesional dan terukur.


Kasus Patrick Kluivert bukan sekadar soal menang atau kalah, melainkan ujian bagi PSSI dalam menunjukkan kedewasaan dalam mengelola tim nasional. Kini publik menanti, apakah sang pelatih akan tetap dipercaya untuk menuntun Garuda bangkit menuju Piala Asia 2027 dan kualifikasi Piala Dunia 2030.