Media Vietnam Akhirnya Paham Alasan PSSI Tak Pecat Patrick Kluivert, Ternyata Masih Ada Rencana Besar

Patrick Kluivert
Sumber :
  • PSSI

Gadget – Media Vietnam akhirnya mulai memahami alasan mengapa PSSI belum juga mengambil keputusan tegas terhadap Patrick Kluivert. Setelah kegagalan membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, tekanan publik memang meningkat tajam. Namun, federasi tampaknya tidak ingin bertindak gegabah.

Sejak awal kedatangannya untuk menggantikan Shin Tae-yong, Patrick Kluivert diproyeksikan membawa perubahan besar bagi Timnas Indonesia. Sosok mantan striker Barcelona itu diyakini bisa mengangkat prestasi Garuda di level internasional. Sayangnya, perjalanan Kluivert justru berakhir pahit setelah dua kekalahan beruntun melawan Arab Saudi dan Irak membuat mimpi tampil di Piala Dunia pupus.

Kegagalan tersebut langsung memicu gelombang kritik. Banyak yang mempertanyakan alasan PSSI belum memecat Kluivert. Namun di sisi lain, media Vietnam menilai ada pertimbangan logis di balik langkah federasi sepak bola Indonesia itu.


Alasan PSSI Belum Pecat Kluivert

Dalam laporan Soha.vn, media Vietnam menulis bahwa PSSI masih menunggu hasil analisis menyeluruh sebelum mengambil keputusan final. Federasi dikabarkan ingin memastikan apakah kegagalan di kualifikasi Piala Dunia 2026 benar-benar murni akibat kesalahan pelatih, atau karena faktor lain seperti regenerasi pemain, jadwal padat, dan transisi taktik.

“Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) belum mengambil keputusan apa pun tentang masa depan pelatih Patrick Kluivert dan masih menunggu analisis profesional yang spesifik sebelum menggelar pertemuan resmi,” tulis Soha, dikutip dari tvOnenews.

Media tersebut juga mencatat bahwa PSSI kini tengah menyiapkan langkah evaluasi total terhadap seluruh aspek tim nasional. Termasuk mengevaluasi kinerja staf pelatih, pemain senior, dan kesiapan tim untuk menghadapi ajang berikutnya seperti Piala Asia 2027 dan Piala AFF mendatang.


Rumor Kembalinya Shin Tae-yong Ditolak

Salah satu hal yang menarik perhatian publik adalah isu kemungkinan kembalinya Shin Tae-yong. Namun, Soha menegaskan bahwa pelatih asal Korea Selatan itu sudah membantah rumor tersebut.

“Saat ini, meskipun beredar rumor bahwa ia mungkin kembali memimpin Timnas Indonesia setelah tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia, pelatih Shin Tae-yong membantahnya,” tulis Soha lagi.

Dengan begitu, opsi untuk mendatangkan kembali Shin Tae-yong tampaknya tertutup. Situasi ini membuat PSSI semakin berhati-hati dalam menentukan langkah selanjutnya. Mereka tidak ingin salah memilih pelatih baru tanpa mempertimbangkan proyek jangka panjang yang sudah dimulai Kluivert.


Kluivert Masih Terikat Kontrak hingga 2027

Selain faktor evaluasi teknis, kontrak Kluivert juga menjadi alasan kuat mengapa ia belum dipecat. Pelatih asal Belanda itu diketahui masih terikat kontrak hingga Januari 2027. Jika PSSI memutus kontraknya lebih awal, federasi berpotensi harus membayar kompensasi besar.

Oleh karena itu, PSSI lebih memilih menunggu hasil evaluasi internal sebelum membuat keputusan yang berpotensi memengaruhi stabilitas keuangan dan arah pembinaan Timnas.

Sumber internal federasi juga menyebutkan bahwa Kluivert masih punya peluang untuk dipertahankan. Ia dianggap masih memiliki visi pembangunan jangka panjang terhadap skuad muda Indonesia, terutama menjelang kualifikasi Piala Dunia 2030 dan Piala Asia 2027.


Fokus ke Piala AFF dan Piala Asia

Meski gagal di kualifikasi Piala Dunia, PSSI kini mengarahkan fokus pada dua turnamen penting: Piala AFF dan Piala Asia 2027. Dua ajang ini menjadi ujian nyata bagi Kluivert untuk membuktikan kapasitasnya.

Beberapa pengamat menilai bahwa PSSI akan memantau performa Timnas di dua turnamen tersebut sebagai dasar keputusan akhir. Jika Kluivert mampu membawa peningkatan signifikan, peluangnya untuk bertahan tetap terbuka lebar.

Bagi Kluivert sendiri, tantangan ini menjadi pembuktian besar. Mantan legenda timnas Belanda itu diyakini ingin membangun warisan jangka panjang di sepak bola Indonesia. Ia bahkan disebut masih rutin berdiskusi dengan Direktur Teknik PSSI dan tim analis untuk merancang pembenahan strategi permainan Garuda.


Langkah PSSI yang tidak langsung memecat Patrick Kluivert rupanya kini mulai dipahami media asing, termasuk Vietnam. Mereka melihat bahwa federasi tengah berusaha mengambil keputusan secara rasional, bukan emosional.

Dengan kontrak yang masih berjalan dan proyek pembinaan yang belum tuntas, PSSI tampaknya ingin memastikan setiap keputusan didasarkan pada analisis menyeluruh. Bagi banyak pihak, ini bisa menjadi pertanda bahwa sepak bola Indonesia sedang bertransformasi menuju tata kelola yang lebih profesional dan terukur.


Kasus Patrick Kluivert bukan sekadar soal menang atau kalah, melainkan ujian bagi PSSI dalam menunjukkan kedewasaan dalam mengelola tim nasional. Kini publik menanti, apakah sang pelatih akan tetap dipercaya untuk menuntun Garuda bangkit menuju Piala Asia 2027 dan kualifikasi Piala Dunia 2030.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget