4 Pelatih Asing BRI Super League yang Diincar PSSI Gantikan Patrick Kluivert, Siapa Paling Layak?
- x.com
3. Mauricio Souza – Pelatih Modern dengan Filosofi Brasil
Kandidat ketiga datang dari Mauricio Souza, pelatih asal Brasil yang kini menukangi Persija Jakarta. Namanya mencuat berkat performa stabil Macan Kemayoran di papan atas BRI Super League 2025/2026, di mana mereka kini bersaing ketat di posisi empat besar.
Sebelumnya, Souza juga sukses bersama Madura United, membawa tim itu finis di peringkat keempat Liga 1 2023/2024. Ia dikenal menerapkan gaya permainan menyerang khas Brasil dengan kombinasi pressing tinggi dan umpan pendek cepat.
Di negara asalnya, Souza pernah melatih klub-klub ternama seperti Botafogo kelompok usia, menjadi asisten pelatih di Flamengo dan Athletico Paranaense, serta menukangi Red Bull Bragantino II dan Guarani.
Pengalaman itu membuatnya dipandang matang dalam pengembangan pemain muda, sesuatu yang sangat dibutuhkan Timnas Indonesia saat ini.
4. Jean-Paul van Gastel – Pelatih Belanda yang Ciptakan Kejutan
Sosok Jean-Paul van Gastel menjadi kejutan di daftar ini. Pelatih asal Belanda tersebut kini sukses menukangi PSIM Yogyakarta, tim promosi yang tampil mengejutkan di BRI Super League 2025/2026.
Dalam tujuh laga awal, PSIM hanya menelan satu kekalahan, dengan tiga kemenangan dan tiga hasil imbang. Prestasi tersebut membuat Laskar Mataram kini duduk di posisi ketiga klasemen sementara — hasil yang tak banyak diprediksi di awal musim.
Van Gastel, 53 tahun, memiliki pengalaman melatih di Eropa dan Asia. Sebelum ke Indonesia, ia sempat menjadi asisten pelatih di klub raksasa Turki Besiktas, serta membesut Guangzhou City (Tiongkok) dan NAC Breda (Belanda). Ia juga mantan pemain Feyenoord Rotterdam, klub besar Eredivisie.
Kecakapannya membaca permainan dan membentuk organisasi tim yang solid membuatnya dilirik PSSI sebagai sosok yang mungkin bisa menghadirkan stabilitas baru di Timnas Indonesia.
Empat nama di atas punya kelebihan masing-masing. Bojan Hodak unggul dari sisi prestasi dan adaptasi di kompetisi lokal. Bernardo Tavares punya pengalaman membangun tim juara dengan sumber daya terbatas. Mauricio Souza membawa gaya permainan modern dengan sentuhan teknik khas Brasil, sementara Jean-Paul van Gastel menunjukkan kemampuan adaptasi cepat di sepak bola Indonesia.