Media Vietnam Kaget, Sindir tapi Lupa Bersyukur: Patrick Kluivert Sebenarnya Bawa Timnas Indonesia Ukir Sejarah

Erick juga menyebut bahwa keputusan tersebut tidak hanya berdampak pada tim senior, tapi juga pada dua pelatih asal Belanda lain di struktur Timnas: Gerald Vanenburg (U-23) dan Frank van Kempen (U-20). Keduanya juga tak lagi menangani tim nasional.

“Penghentian kerja sama dilakukan dengan pertimbangan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan,” tulis PSSI dalam pernyataan resmi.

Meski berakhir pahit, perjalanan Kluivert bersama Timnas Indonesia tak bisa dibilang gagal sepenuhnya. Dalam waktu singkat, ia sukses menata ulang gaya bermain, memberi kepercayaan pada pemain muda, dan mengantarkan Indonesia mencatat sejarah lolos ke babak keempat kualifikasi untuk pertama kalinya.

Sayangnya, perjalanan itu tak berlanjut ke Piala Dunia 2026. Kekalahan dari dua raksasa Asia membuat Kluivert harus menanggung beban besar di tengah tekanan publik dan ekspektasi tinggi.

Media Vietnam pun mengingatkan, seharusnya publik Indonesia bisa melihat gambaran yang lebih luas: bahwa keberadaan pelatih sekelas Kluivert sempat membuka jalan bagi transformasi besar di tubuh skuad Garuda.

Kini, setelah kepergian Kluivert dan staf Belandanya, PSSI dihadapkan pada tantangan baru: mencari sosok pelatih yang mampu melanjutkan fondasi yang sudah dibangun tanpa harus mengulang dari nol.

Kritik terhadap Patrick Kluivert memang tidak bisa dihindari setelah gagal membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026. Namun, seperti diingatkan media Vietnam, publik seharusnya juga menghargai perjuangan dan sejarah yang telah ditorehkan. Kluivert datang, berjuang, dan meninggalkan warisan — bahkan jika akhir ceritanya bukan kemenangan.