Media olahraga asal Irak Indonesia, Jepang, dan Korea Dikabarkan Siap Keluar dari AFC, Siap Bentuk Konfederasi Baru?

Timnas Indonesia
Sumber :
  • tvonenews.com

Media olahraga asal Irak, Sp7sp7, membuat geger jagat sepak bola Asia setelah melaporkan bahwa sejumlah negara, termasuk Indonesia, berencana keluar dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Laporan tersebut menyebut bahwa langkah ekstrem ini dipicu oleh dominasi berlebihan Qatar dan Arab Saudi dalam berbagai aspek sepak bola di kawasan, mulai dari penyelenggaraan turnamen hingga urusan sponsor.

Menurut laporan yang beredar, bukan hanya Indonesia yang mulai gerah dengan situasi tersebut. Jepang, Korea Selatan, Irak, bahkan Australia disebut telah berdiskusi untuk membentuk aliansi baru di luar AFC. Presiden Federasi Sepak Bola Jepang (JFA), Tsuneyasu Miyamoto, dikabarkan sudah menginisiasi pembicaraan serius dengan beberapa negara Asia lainnya untuk membahas kemungkinan keluar dari AFC dan mendirikan konfederasi tandingan.

Alasan di Balik Keinginan Keluar dari AFC

Sumber Sp7sp7 menyebutkan bahwa akar permasalahan muncul dari rasa tidak puas terhadap dominasi dua negara kaya minyak tersebut dalam tubuh AFC. Banyak pihak menilai bahwa keputusan-keputusan penting dalam organisasi itu kini terlalu berpihak pada Qatar dan Arab Saudi.

Mulai dari penentuan tuan rumah turnamen besar hingga kebijakan sponsor dan penunjukan wasit, dua negara tersebut dianggap memiliki pengaruh yang terlalu besar. Akibatnya, sejumlah negara lain merasa diabaikan dan kehilangan kesempatan untuk berkembang secara adil di kancah sepak bola Asia.

Qatar, misalnya, telah dua kali menjadi tuan rumah Piala Asia dan bahkan sempat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Sementara itu, Arab Saudi sudah ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2027 dan bahkan akan menggelar Piala Dunia 2034. Keputusan-keputusan tersebut membuat negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan merasa bahwa prinsip fair play dan kesetaraan yang selama ini dijunjung oleh AFC sudah mulai luntur.

Media Irak itu menulis, “Asosiasi Sepak Bola Jepang dan Korea secara resmi mengumumkan niat mereka untuk mundur dari AFC setelah berbagai kehebohan yang terus berlanjut. Persatuan Sepak Bola Indonesia juga disebut sudah menjalin komunikasi dengan Asosiasi Sepak Bola Oman.”

Laporan itu juga menambahkan bahwa saat ini Jepang dan Korea Selatan sedang menunggu dukungan resmi dari Federasi Sepak Bola Irak. Mereka menilai bahwa AFC sudah jauh meninggalkan prinsip keadilan dan kesempatan yang setara, dan malah berpihak pada dua negara yang kini menguasai hampir seluruh aspek sepak bola Asia.

Sebagai pengingat, dalam kurun waktu 14 tahun terakhir, Qatar memang sudah dua kali menjadi tuan rumah Piala Asia serta satu kali menjadi tuan rumah Piala Dunia. Sementara Arab Saudi, selain mengamankan posisi untuk menjadi tuan rumah dua ajang besar, juga disebut aktif mempengaruhi kebijakan internal AFC.

Indonesia dan Negara Lain Ikut Gerah

Kabar ini tentu menarik perhatian publik Indonesia, apalagi setelah beberapa keputusan AFC dianggap merugikan Timnas Garuda. Salah satunya adalah penetapan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, yang dinilai menguntungkan kedua negara tersebut.

Indonesia, bersama Oman dan beberapa negara lainnya, disebut mulai mempertanyakan keadilan dalam pengambilan keputusan tersebut. Mereka menilai bahwa kesempatan untuk menjadi tuan rumah seharusnya diberikan secara merata agar kompetisi berjalan adil dan transparan.

Menurut laporan yang sama, Indonesia kini sedang berkoordinasi dengan Oman untuk menentukan langkah berikutnya. Jika situasi ini berlanjut tanpa perubahan berarti, bukan tidak mungkin kedua negara akan benar-benar meninggalkan AFC.

Rencana Membentuk Konfederasi Tandingan

Situasi yang semakin memanas ini membuka peluang terbentuknya konfederasi sepak bola tandingan di Asia. Jepang dan Korea Selatan disebut sebagai motor penggerak utama dari wacana ini. Mereka bahkan mulai menjajaki kemungkinan mengundang beberapa negara dari Asia Timur, Asia Tenggara, dan Timur Tengah untuk bergabung dalam struktur baru yang dianggap lebih adil dan profesional.

Media Irak Sp7sp7 menulis dengan nada tegas, “Semua kejuaraan nasional dan klub Asia kini dipegang oleh Qatar dan Arab Saudi. Kedua negara itu telah mengamankan semua turnamen mendatang, sponsor, dan kendali atas keputusan AFC, termasuk penunjukan wasit dan jabatan kepemimpinan di organisasi.”

Dengan kondisi yang disebut sudah sangat timpang itu, federasi Jepang dan Korea Selatan akhirnya mengambil langkah berani untuk mempertimbangkan keluar dari AFC. Jika hal ini benar terjadi, dampaknya tentu akan besar bagi peta kekuatan sepak bola Asia.

Negara-negara yang keluar nantinya bisa membentuk konfederasi baru yang menjunjung prinsip kesetaraan, profesionalisme, dan transparansi. Struktur baru ini juga bisa membuka peluang kerja sama internasional yang lebih luas, termasuk dengan konfederasi lain seperti UEFA atau CONMEBOL dalam bentuk kompetisi lintas benua.

PSSI Belum Beri Tanggapan Resmi

Meski nama Indonesia disebut dalam laporan tersebut, hingga kini Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kabar ini. Namun, rumor bahwa Indonesia tidak puas dengan kebijakan AFC bukan hal baru. Beberapa waktu lalu, sejumlah keputusan yang dianggap tidak adil terhadap Timnas Indonesia memang sempat memicu kekecewaan publik.

Belum diketahui apakah PSSI benar-benar akan mengikuti langkah Jepang dan Korea Selatan jika rencana pembentukan konfederasi baru itu terwujud. Namun, jika hal ini benar-benar terjadi, maka akan menjadi babak baru yang bersejarah dalam dunia sepak bola Asia — sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa banyak negara mulai menuntut perubahan sistem yang lebih adil dan transparan.

Meski begitu, banyak pengamat menilai keputusan keluar dari AFC bukan hal yang mudah. Selain berdampak pada keanggotaan di FIFA, langkah ini juga bisa memengaruhi keikutsertaan tim nasional dan klub dalam berbagai turnamen internasional. Karena itu, keputusan ini membutuhkan pertimbangan matang dari setiap federasi yang terlibat.

Untuk saat ini, kabar ini masih sebatas laporan media Irak yang belum terkonfirmasi secara resmi. Namun, jika benar adanya, langkah ini bisa mengguncang struktur sepak bola Asia dan mengubah arah kekuatan olahraga paling populer di dunia ini. Satu hal yang pasti: dunia sepak bola Asia sedang menghadapi potensi perubahan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.