Kenapa Rinov Rivaldy dan Tiga Pebulu Tangkis Lainnya Putuskan Tinggalkan Pelatnas?

Gadget – Keputusan besar diambil oleh empat pebulu tangkis Indonesia—Rinov Rivaldy, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Pitha Haningtyas Mentari, dan Lisa Ayu Kusumawati—untuk meninggalkan program pelatnas PBSI. Mereka memilih langkah baru sebagai pemain profesional demi mengejar aspirasi pribadi dan prestasi lebih tinggi di kancah internasional.

Langkah ini menjadi sorotan setelah mereka aktif berkompetisi dalam beberapa turnamen bergengsi pada tahun 2025. Rinov/Pitha terakhir kali tampil pada Kejuaraan Dunia di Paris, sementara Yeremia sempat bertandem dengan Muhammad Rian Ardianto pada China Masters 2025 dan Korea Open 2025. Namun, performa mereka tidak selalu sesuai harapan, khususnya bagi pasangan Rian/Yeremia yang gagal meraih kemenangan dalam dua kesempatan penurunan.

Alasan Keluar dari Pelatnas

Menurut Kabid Binpres PP PBSI, Eng Hian, dalam siaran resmi PBSI, keputusan para atlet ini didasarkan pada pertimbangan pribadi untuk mengembangkan potensi maksimal di luar lingkungan pelatnas.

"Kami menghormati dan memahami keputusan Yere, Rinov, Pitha, dan Lisa untuk mengakhiri kebersamaan di pelatnas dan melanjutkan karier sebagai atlet profesional," ucap Eng Hian.

PBSI menyampaikan rasa hormat atas dedikasi dan pengabdian mereka selama menjadi bagian dari pelatnas. "Selama menjadi bagian dari Pelatnas, yang bersangkutan telah memberikan kontribusi bagi prestasi olahraga Indonesia," tambahnya.

PBSI juga berharap agar pengalaman yang diperoleh selama di pelatnas dapat menjadi bekal berharga dalam karier profesional mereka ke depan. "Kami berharap agar mereka bisa menjaga profesionalisme dan bisa berprestasi di turnamen mendatang," tuturnya.

Perjalanan Rinov/Pitha dan Yeremia/Rian

Pasangan campuran Rinov/Pitha terakhir kali beraksi pada ajang Kejuaraan Dunia di Paris, namun hasil yang dicapai belum sesuai ekspektasi. Sementara itu, Yeremia sempat dipasangkan dengan Muhammad Rian Ardianto pada China Masters 2025 dan Korea Open 2025. Sayangnya, duet tersebut gagal meraih satu pun kemenangan dalam kedua turnamen tersebut.

Antonius Budi Ariantho, pelatih ganda putra Indonesia, mengungkapkan bahwa Rian/Yeremia akan dicoba pada dua turnamen yakni China Masters 2025 (BWF Super 750) dan Korea Open 2025 (BWF Super 500). Setelah evaluasi, PBSI mencoba alternatif baru dengan memasangkan Rian dengan Rahmat Hidayat.

"Tugas utama Rian/Rahmat adalah mencari chemistry yang lebih baik. Mereka akan tampil pada tiga turnamen di Eropa, yaitu Denmark Open 2025, French Open 2025, dan Hylo Open 2025," jelas Antonius.

Hasil dari tiga turnamen ini akan menjadi dasar evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya bagi Rian. "Dari situ akan dilihat penampilan mereka secara pasangan serta chemistry-nya antara Rian/Yeremia dan Rian/Rahmat," imbuhnya.

Lisa Ayu Kusumawati: Fokus Baru Bersama Verrell

Sementara itu, Lisa Ayu Kusumawati sejak awal tahun ini dipasangkan dengan Verrell Yustin Mulia pada ajang Taipei Open 2025. Meski begitu, Lisa memilih langkah serupa dengan rekan-rekannya untuk fokus pada karier profesional.

PBSI menyatakan bahwa keputusan ini adalah hak penuh masing-masing atlet. "Kami berharap agar mereka bisa menjaga profesionalisme dan bisa berprestasi di turnamen mendatang," ungkap Eng Hian.

Harapan untuk Masa Depan

Meskipun resmi meninggalkan pelatnas, keempat pebulu tangkis ini tetap memiliki peluang besar untuk berprestasi di kancah internasional sebagai pemain profesional. PBSI sendiri menyampaikan apresiasi atas kontribusi mereka selama ini dan berharap agar pencapaian individu tetap mengharumkan nama bangsa.

"Kedepannya kita akan sama-sama bekerja keras untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah International," tutup Eng Hian.

Kesimpulan:

Keputusan empat pebulu tangkis Indonesia untuk keluar dari pelatnas PBSI menuju jalur profesional menunjukkan semangat baru dalam mengejar prestasi individu. Rinov Rivaldy, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Pitha Haningtyas Mentari, dan Lisa Ayu Kusumawati tetap diharapkan bisa berkontribusi positif bagi dunia bulu tangkis Tanah Air meski tanpa bendera pelatnas. Semoga langkah ini membawa mereka menuju sukses di masa depan!