Jangan Asal Murah! Ini 6 Rahasia Pilih Ban Mobil Bekas yang Aman, Awet, dan Nggak Bikin Nyesel!

Rahasia Pilih Ban Mobil Bekas yang Aman
Sumber :
  • lifehack

Membeli ban mobil bekas memang bisa jadi solusi hemat, terutama bagi pemilik kendaraan yang ingin menekan biaya perawatan. Namun, di balik harga yang lebih miring, ada risiko tersembunyi yang perlu diwaspadai. Ban bekas bisa saja tampak bagus di luar, tetapi menyimpan kerusakan yang berpotensi membahayakan keselamatan di jalan. Karena itu, memahami cara memilih ban bekas yang masih berkualitas adalah langkah penting sebelum melakukan pembelian.

Berikut panduan lengkap untuk memastikan ban bekas yang kamu pilih tetap aman, nyaman, dan layak pakai.

Langkah pertama yang wajib diperhatikan adalah kedalaman tapak (tread depth). Tapak ban berfungsi menjaga traksi dan kestabilan kendaraan, terutama saat melintas di jalan basah. Idealnya, ban bekas yang masih layak pakai memiliki kedalaman tapak minimal 6/32 inci atau sekitar 4,7 milimeter. Jika tapak sudah terlalu tipis, risiko mobil tergelincir (aquaplaning) dan pengereman yang kurang efektif akan meningkat. Selain itu, pastikan keausan tapaknya merata di seluruh permukaan. Jika ada bagian yang lebih aus di sisi tertentu, hal itu bisa mengindikasikan adanya masalah pada sistem suspensi atau kemudi kendaraan sebelumnya.

Selanjutnya, perhatikan usia ban. Banyak orang keliru menganggap ban yang jarang dipakai otomatis masih bagus. Padahal, seiring waktu, karet ban bisa mengeras dan kehilangan elastisitasnya, meski tampilannya masih mulus. Produsen ban biasanya menyarankan agar ban tidak digunakan lebih dari enam tahun sejak tanggal produksinya. Kamu bisa memeriksa usia ban lewat kode “DOT” yang tertera di dinding ban. Empat digit terakhir menunjukkan minggu dan tahun pembuatan. Misalnya, kode “4522” berarti ban diproduksi pada minggu ke-45 tahun 2022.

Kemudian, jangan abaikan kondisi dinding samping (sidewall) dan struktur ban. Bagian ini berperan penting menjaga tekanan udara dan kekuatan keseluruhan ban. Periksa apakah terdapat retakan kecil, gelembung udara, atau bekas sobekan. Kerusakan di sisi ini menandakan ban pernah mengalami tekanan berlebih atau benturan keras. Hindari juga ban dengan bekas tambalan besar di sisi samping, karena dapat mengganggu kekuatan strukturalnya. Ban yang pernah digunakan hingga benar-benar habis atau dipaksakan berjalan dalam keadaan bocor juga sebaiknya dihindari, sebab bisa menyebabkan lapisan dalam ban rusak tanpa terlihat dari luar.