Legenda Inter Milan Pasang Badan untuk Timnas Indonesia, Sindir Ekspektasi Tak Realistis Fans

Timnas Indonesia
Sumber :
  • ig/@jayidzes

Gadget – Legenda Inter Milan, Wesley Sneijder, ikut buka suara soal nasib Timnas Indonesia setelah pemecatan Patrick Kluivert. Dalam program “Rondo” di stasiun televisi Ziggo Sport Belanda, Sneijder bahkan pasang badan membela skuad Garuda di hadapan Alex Pastoor yang sempat menjadi asisten pelatih di tim nasional.

Seperti diketahui, Timnas Indonesia baru saja menelan dua kekalahan beruntun pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Skuad Garuda tumbang 2-3 dari Arab Saudi dan kalah tipis 0-1 dari Irak. Hasil itu membuat PSSI mengambil keputusan tegas dengan memecat Patrick Kluivert dan seluruh staf pelatihnya, termasuk Alex Pastoor, Gerald Vanenburg, dan Frank van Kempen.

Keputusan tersebut memicu perdebatan besar di kalangan publik sepak bola nasional. Banyak suporter kecewa dengan performa tim, sementara sebagian lainnya menilai beban yang dipikul Kluivert terlalu berat untuk tim peringkat ke-119 dunia itu.


Ekspektasi Fans Dianggap Tak Realistis

Dalam acara tersebut, Alex Pastoor menuturkan bahwa sejak awal, meloloskan Indonesia ke Piala Dunia bukanlah target yang mudah. Ia menyebut tantangan itu tidak logis untuk tim yang masih berjuang membangun pondasi sepak bola modern.

Namun pernyataan Pastoor itu justru memunculkan tanggapan menarik dari Wesley Sneijder. Menurutnya, reaksi emosional fans Indonesia bisa dimengerti, karena mereka menyimpan harapan besar pada nama besar seperti Kluivert dan Pastoor.

“Ya, mereka bereaksi dengan penuh emosi. Ada ekspektasi besar karena kalian datang dengan nama besar dan pendekatan profesional. Namun ketika hasilnya tak langsung datang, mereka bereaksi dengan cepat dan emosional,” ujar Sneijder dalam program tersebut.

Bagi Sneijder, ekspektasi tinggi itu adalah cermin dari semangat besar suporter Indonesia. Tapi ia juga mengingatkan bahwa ekspektasi semacam itu sering kali tak sejalan dengan realita di lapangan. Timnas masih membutuhkan waktu dan kontinuitas untuk mencapai level yang diharapkan.


Antusiasme Berubah Jadi Tekanan Berat

Alex Pastoor juga mengakui bahwa sejak awal, ia dan tim merasakan antusiasme luar biasa dari publik Indonesia. Namun, energi positif itu kemudian berubah menjadi tekanan besar setelah tim gagal meraih hasil optimal.