Soeharto sebagai Pahlawan Nasional? Simak Pendapat Para Tokoh dan Aktivis HAM
- Getty Images/Paula Bronstein
2. Catatan Kelam Pelanggaran HAM
Gelar pahlawan nasional juga dinilai akan mengaburkan catatan kelam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi selama masa Orde Baru. Guntur menyebutkan beberapa kasus besar, antara lain:
- Peristiwa 1965–1966: Penghilangan dan pembunuhan massal.
- Penembakan Misterius (Petrus): Ratusan korban jiwa tanpa proses peradilan.
- Tanjung Priok 1984: Lebih dari 24 orang meninggal akibat kekerasan militer.
- Talangsari 1989: Seratus lebih korban jiwa dan pengusiran paksa.
- Trisakti, Semanggi I & II, dan Kerusuhan Mei 1998: Korban jiwa dan perkosaan massal.
Menurut Amnesty International, korban jiwa akibat kebijakan Petrus saja mencapai sekitar 5.000 orang di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bandung.
3. Nepotisme dan Korupsi
Selain pelanggaran HAM, Soeharto juga dikritik karena praktik nepotisme dan korupsi yang marak terjadi selama masa pemerintahannya. TAP MPR No. 11/1998 bahkan secara spesifik menyebut Soeharto dalam konteks pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Meskipun nama Soeharto telah dicoret dari TAP MPR tersebut, Koordinator Kontras, Andrie Yunus, menegaskan bahwa pencoretan itu tidak membuat Soeharto layak mendapatkan gelar pahlawan.
"Dari syarat-syarat yang harus dipenuhi, kemudian catatan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di era Soeharto, kami tegaskan kembali bahwa Soeharto tidak layak untuk diberikan gelar pahlawan," ujar Andrie.
Sejarah Panjang Usulan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
Usulan ini bukan pertama kali muncul. Pada tahun 2016, Ketua DPR-RI saat itu, Ade Komarudin, dari Partai Golkar, juga pernah menggaungkan ide serupa. Ia menyebut bahwa meskipun Soeharto memiliki kekurangan, namun kontribusinya terhadap bangsa tidak dapat disangkal.
Wacana ini kemudian menjadi dagangan politik bagi Partai Berkarya jelang pemilihan umum 2019. Badarudin Andi Picunang, DPP Partai Berkarya, menjanjikan bahwa jika partainya masuk Senayan, usulan ini akan diperjuangkan lebih serius lagi.
Namun, hingga kini, usulan tersebut masih menuai banyak protes dari berbagai pihak, terutama mereka yang menjadi korban langsung dari rezim Orde Baru.
Perbandingan dengan Tokoh Lain dalam Daftar Usulan
Dalam daftar usulan pahlawan nasional yang diajukan oleh Kementerian Sosial, nama Soeharto disejajarkan dengan tokoh-tokoh lain seperti Marsinah, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan tokoh-tokoh yang dikenal sebagai lawan Orde Baru.