Ternyata Lidah Bisa Bedakan Air! Ini Alasan Air Mineral Rasanya Tak Sama

Ternyata Lidah Bisa Bedakan Air! Ini Alasan Air Mineral Rasanya Tak Sama
Sumber :
  • allofresh

Ahli geologi dari UGM pernah menjelaskan bahwa air pegunungan tidak harus berasal dari gunung secara fisik—yang penting adalah proses alami filtrasi dan pelarutan mineral selama perjalanan air di bawah tanah.

Lidah Manusia Lebih Peka terhadap Air dari yang Kita Kira

Fakta mengejutkan: lidah kita benar-benar bisa “merasakan” air. Penelitian dari Chemical Senses (2018) menunjukkan bahwa reseptor rasa di lidah tidak hanya merespons gula, garam, atau asam—tapi juga perubahan ion dan pH dalam air.

Saat air mineral menyentuh lidah, ion seperti kalsium atau bikarbonat memicu respons elektrokimia pada sel pengecap. Otak kemudian menafsirkannya sebagai sensasi rasa—meski tidak sekuat rasa makanan, tapi cukup untuk membedakan antara air “hambar” dan air “segar”.

Orang yang terbiasa minum air alami cenderung lebih sensitif terhadap perbedaan halus ini. Mereka bisa langsung tahu jika air terlalu “mati” (kekurangan mineral) atau terlalu “berat” (TDS terlalu tinggi).

Suhu Air Juga Pengaruhi Persepsi Rasa

Selain komposisi mineral, suhu air memainkan peran penting:

  • Air dingin (4–10°C): Menekan rasa pahit, asin, atau getir. Inilah mengapa air mineral dingin terasa lebih menyegarkan, bahkan jika mengandung sulfat atau magnesium.
  • Air suhu ruang (20–25°C): Memungkinkan lidah mendeteksi mineral dengan lebih akurat. Cocok untuk mencicipi profil rasa asli air.

Produsen air premium sering merekomendasikan menyajikan air pada suhu tertentu untuk menonjolkan karakter rasanya—mirip seperti mencicipi anggur.

Mitos vs Fakta: “Air Putih Tidak Punya Rasa”

  • Mitos: Air putih itu netral dan tidak berasa.
  • Fakta: Air minum alami selalu mengandung mineral yang memberikan rasa unik. Hanya air suling murni (H₂O 100%) yang benar-benar tidak berasa—dan itu justru terasa aneh saat diminum.

Jadi, jika Anda pernah merasa air dari satu merek terasa “lebih enak” daripada yang lain, itu bukan imajinasi. Itu adalah hasil dari kombinasi geologi, teknologi pengolahan, dan sensitivitas lidah Anda.

Kesimpulan: Air Itu Punya “Terroir” Seperti Anggur

Seperti anggur yang dipengaruhi oleh tanah, iklim, dan lokasi kebun anggur (terroir), air mineral juga memiliki karakter unik berdasarkan asal geologisnya. Perbedaan rasa bukan cacat—melainkan jejak alami dari perjalanan air di bumi.