Dibuang Patrick Kluivert, Egy Maulana Vikri Bikin Geger Asia Usai Bawa Dewa United Menang Besar

Egy Maulana Vikri
Sumber :
  • Dewa United

GadgetEgy Maulana Vikri kembali menunjukkan kelasnya di level Asia. Setelah sempat diabaikan oleh mantan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, pemain berusia 25 tahun itu tampil luar biasa saat memperkuat Dewa United dalam ajang AFC Challenge League 2025-2026.

Bertanding di Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (29/12/2025), Dewa United sukses menghancurkan wakil Taiwan, Tainan City, dengan skor telak 4-0. Kemenangan tersebut menjadi pembuktian nyata bahwa Egy masih memiliki kemampuan dan kontribusi besar di panggung sepak bola Asia.

Dewa United tampil dominan sejak awal laga. Dua gol diciptakan oleh Alexis Messidoro, sementara Egy Maulana Vikri dan Privat Mbarga masing-masing menambah satu gol. Hasil ini membawa Dewa United memuncaki klasemen sementara Grup E dengan empat poin dari dua pertandingan, unggul selisih gol dari Phnom Penh Crown.


Aksi Mempesona Egy di Kancah Asia

Performa Egy Maulana Vikri dalam laga melawan Tainan City menjadi sorotan utama. Pemain kelahiran Medan itu tampil penuh percaya diri dan berperan besar dalam kemenangan tim berjuluk Banten Warriors.

Selain mencetak gol, Egy juga mencatat dua assist brilian yang membuka peluang rekan setimnya. Catatan ini membuat kontribusinya sepanjang musim 2025 sudah mencapai dua gol dan tiga assist di semua ajang.

Aksi dribel cepat dan umpan presisi Egy membuat banyak penonton kagum. Beberapa penggemar bahkan menjulukinya sebagai “Messi Indonesia” karena kelincahannya yang sulit dihentikan. Permainan matang dan keputusan tepat di lapangan menunjukkan kedewasaan Egy sebagai pemain yang semakin matang secara taktik dan teknis.

Dengan performa itu, Egy kini menjadi salah satu pemain paling produktif di skuad Dewa United bersama Messidoro dan Mbarga. Trio serang ini menjelma sebagai kekuatan utama klub asal Banten dalam bersaing di level Asia.


Pukulan Telak untuk Patrick Kluivert

Penampilan luar biasa Egy di AFC Challenge League menjadi tamparan keras bagi Patrick Kluivert, eks pelatih Timnas Indonesia yang sempat mencoretnya dari daftar skuad utama dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Kala itu, Kluivert memilih tidak memasukkan Egy dalam daftar pemain untuk dua laga penting melawan Arab Saudi dan Irak. Keputusan tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan suporter Garuda, mengingat performa Egy bersama klubnya mulai menanjak.

Kini, setelah tampil gemilang di kancah Asia, banyak pihak menilai keputusan Kluivert sebagai kesalahan besar. Egy terbukti masih memiliki kemampuan untuk bersaing di level internasional dan bisa menjadi aset penting bagi skuad Garuda ke depan.

“Egy seharusnya tidak pernah dilepas dari tim nasional. Ia menunjukkan kualitas dan mental juara,” tulis salah satu komentar di media sosial Dewa United yang viral pasca pertandingan.


Dewa United Menatap Asia dengan Percaya Diri

Kemenangan 4-0 atas Tainan City menjadi modal besar bagi Dewa United untuk melangkah lebih jauh di AFC Challenge League 2025-2026. Klub yang dilatih Jan Olde Riekerink itu kini menunjukkan konsistensi permainan dan ambisi besar untuk menembus fase gugur.

Dengan kombinasi pemain lokal seperti Egy serta legiun asing berpengalaman, Dewa United menjelma menjadi salah satu tim Indonesia paling kompetitif di ajang Asia. Mereka kini tidak hanya membawa nama klub, tetapi juga kebanggaan sepak bola Tanah Air.

Egy sendiri menegaskan bahwa kemenangan ini bukan puncak dari perjuangannya, melainkan awal dari misi lebih besar. “Saya hanya ingin terus berkontribusi bagi tim. Selama dipercaya pelatih, saya akan memberikan yang terbaik,” ujar Egy seusai laga.


Peluang Kembali ke Timnas Indonesia

Penampilan konsisten Egy Maulana Vikri bersama Dewa United membuka kembali peluangnya untuk dipanggil ke Timnas Indonesia di bawah pelatih baru. Dengan usia yang masih 25 tahun, Egy masih berada pada masa keemasan karier seorang winger.

Apabila mampu mempertahankan performa ini, tidak tertutup kemungkinan ia akan kembali mengenakan seragam merah putih dalam waktu dekat. Banyak pengamat sepak bola menilai, gaya bermainnya yang kini lebih efisien dan fokus menjadikannya aset berharga bagi tim nasional.

Dewa United dan Egy kini sama-sama berada di jalur positif. Klub semakin disegani di level Asia, sementara Egy membuktikan bahwa kerja keras dan konsistensi mampu mengalahkan stigma “pemain buangan”. Ia bukan hanya simbol kebangkitan individu, tetapi juga inspirasi bagi banyak pemain muda Indonesia.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget