PSSI Tekor Ratusan Miliar! Gaji Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert Bikin Sulit Rekrut Pelatih Dunia
- AFC
Kendati demikian, langkah ini juga tidak murah. Berdasarkan laporan keuangan sementara, kompensasi untuk Kluivert diperkirakan mencapai Rp30 hingga Rp40 miliar, tergantung pada perhitungan klausul kontrak dan tunjangan tambahan.
Jika seluruh klausul aktif — termasuk bonus performa dan tunjangan staf — jumlah total bisa melonjak lebih tinggi. Dengan demikian, bila dikombinasikan dengan kompensasi Shin Tae-yong, total pengeluaran PSSI untuk dua pelatih ini dapat melampaui Rp100 miliar.
Besarnya angka ini menjadi catatan penting bagi federasi, terutama dalam aspek manajemen kontrak pelatih Timnas. Kesalahan strategi dalam negosiasi atau perpanjangan kontrak bisa berakibat fatal bagi kondisi finansial organisasi.
PSSI Harus Cermat Rekrut Pelatih Baru
Beban finansial akibat dua pemecatan besar ini membuat PSSI kini harus lebih berhati-hati. Tidak hanya dalam menentukan kualitas pelatih baru, tetapi juga dalam memastikan aspek legal dan kontraktual agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Federasi dikabarkan tengah menjajaki beberapa nama pelatih kelas dunia dari Jepang dan Eropa Timur. Namun, dengan kondisi keuangan yang terbatas, langkah ini tidak akan mudah. Gaji pelatih berpengalaman di level internasional umumnya jauh lebih tinggi, berkisar antara Rp20–30 miliar per tahun, belum termasuk fasilitas dan bonus.
Situasi ini menimbulkan dilema tersendiri bagi federasi. Di satu sisi, publik mendesak hadirnya sosok pelatih berpengalaman internasional untuk mengangkat prestasi Timnas Indonesia. Di sisi lain, kemampuan finansial PSSI belum sepenuhnya siap menanggung biaya sebesar itu setelah membayar dua kompensasi besar.
Kini, PSSI harus benar-benar menata ulang prioritas. Keputusan mendatangkan pelatih baru tidak lagi bisa hanya berdasarkan reputasi, tetapi juga mempertimbangkan kesinambungan jangka panjang, arah pengembangan pemain muda, serta keberlanjutan proyek pembinaan nasional.
Pemecatan Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert menjadi pelajaran mahal bagi PSSI. Dengan total kompensasi mencapai ratusan miliar rupiah, federasi kini dituntut untuk lebih strategis dalam mengambil keputusan.
Langkah berikutnya tidak hanya soal mencari pelatih baru, tetapi juga memastikan bahwa setiap keputusan memiliki dasar perencanaan keuangan yang kuat. Jika tidak, PSSI berisiko kembali terjebak dalam siklus yang sama — kehilangan dana besar tanpa hasil maksimal bagi Timnas Indonesia.