Media Vietnam Soroti Pujian FIFA untuk Timnas U-17: Garuda Muda Dapat “Kejutan Tak Terduga”
- AFC
FIFA juga menilai Fadly memiliki kedewasaan permainan yang melampaui usianya. Di bawah arahan Nova Arianto, Fadly disebut punya visi tajam, ketenangan di area berbahaya, serta tekad kuat dalam setiap duel.
“Dia bukan hanya pemain muda dengan potensi besar, tetapi simbol generasi muda Indonesia yang berani bermimpi dan siap menulis sejarah baru,” lanjut FIFA.
Menurut data resmi, Fadly telah mencetak lima gol dari 14 laga bersama Timnas Indonesia U-17. Gaya bermainnya yang efisien di depan gawang membuatnya disebut memiliki insting “pembunuh” alami di lini serang.
Media Vietnam: Indonesia Tak Punya Beban, Tapi Punya Peluang
Media Vietnam menggambarkan pujian FIFA terhadap Fadly sebagai “kejutan menyenangkan” bagi sepak bola Indonesia. Mereka menilai apresiasi itu menjadi sinyal positif bagi Garuda Muda jelang turnamen.
Dalam analisisnya, media tersebut menyebut Timnas Indonesia U-17 “nothing to lose” di Piala Dunia 2025. Status sebagai satu-satunya wakil ASEAN membuat mereka tampil tanpa tekanan besar, justru membuka peluang untuk menjadi kejutan dari Asia Tenggara.
“Indonesia memang bukan favorit, tapi mereka punya energi dan semangat khas Asia Tenggara yang bisa membuat lawan-lawan besar seperti Brasil atau Zambia terkejut,” tulis media tersebut.
Pelatih Nova Arianto sendiri menegaskan bahwa tujuan utama tim bukan hanya soal hasil, melainkan tentang pengalaman dan mentalitas. Ia berharap para pemain muda bisa belajar menghadapi atmosfer dunia dan tumbuh sebagai generasi penerus sepak bola nasional.
Langkah Perdana di Qatar
Timnas Indonesia U-17 akan mengawali perjuangan di Piala Dunia U-17 2025 dengan menghadapi Zambia pada 4 November pukul 22.45 WIB. Laga ini diyakini menjadi ujian pertama untuk melihat seberapa siap tim menghadapi tekanan di level tertinggi.
Meski lawan yang dihadapi lebih berpengalaman, semangat Garuda Muda yang tak mudah menyerah diyakini bisa menjadi modal penting. Apalagi dengan sorotan positif dari FIFA, moral tim disebut meningkat signifikan jelang pertandingan pembuka.
Kehadiran pemain diaspora dengan latar belakang Eropa juga menjadi nilai tambah tersendiri bagi Indonesia. Mereka membawa pengalaman berbeda yang bisa memperkuat karakter tim di ajang sebesar ini.